Sabtu, 29 Juni 2013

Dasar-dasar Biologis Perilaku


PENDAHULUAN
Tidak ada orang pada masa ini yang dapat mengaku tidak mengenal psikologi, psikologi telah menyentuh semua aspek kehidupan Anda. Perilaku, mulai dari mengedipkan mata sampai bermain tenis sampai menulis sebuah program computer, tergantung pada integrasi banyak proses yang terjadi dalam tubuh. Integrasi ini dilakukan oleh saraf dengan bantuan sistem endokrin.
Banyak aspek dari perilaku dan fungsi mental dapat dipahami secara lebih baik dengan mengetahui proses biologi dasar. Sistem saraf kita, organ indra, otot dan kelenjar memungkinkan kita mengetahui dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Persepsi kita terhadap peristiwa tergantung pada bagaimana organ indra mendeteksi stimuli dan bagaimana otak menginterpertasikan informasi yang datang dari organ indra tersebut. Banyak dari perilaku dimotivasi oleh kebutuhan tertentu seperti rasa lapar, rasa haus dan menghindari kelelahan atau nyeri. Kemampuan kita untuk menggunakan bahasa, untuk berpikir dan untuk memecahkan masalah tergantung pada otak yang sangat kompleks. Memang pola peristiwa listrik dan kimiawi spesifik di otak merupakan dasar dari proses berpikir yang paling rumit.
Otak kita hanya menyumbang sebesar dua persen dari keseluruhan berat tubuh, namun organ kecil ini merupakan organ yang benar-benar rumit, mengandung sekitar seratus miliar sel saraf. Belajar mengenai otak dapat benar-benar menarik, dalam arti sesungguhnya. Coba pikirkan. Organ menjadi pusat perhatian pada makalah ini adalah organ yang melakukan pekerjaan melihat, membaca, memahami, dan menyintesiskan bahan-bahan. Otak juga merupakan organ yang bertanggung jawab bagi penelitian. Dengan demikian, otak sekaligus pembelajaran. Anda dapat memandang “pikiran” Anda─pikiran yang mampu, misalnya, melakukan penelitian psikologi─sebagai sesuatu yang terpisah dari organ fisik berpenampilan aneh didalam tengkorak Anda. Ketika Anda memikirkan tentang berpikir, Anda mungkin melihatnya sebagai proses mental, bukan proses fisik. Namun berpikir merupakan peristiwa fisik didalam otak. Bahkan cara kita berpikir memiliki dampak pada aktivitas otak.
Jika suatu karakteristik diperlihatkan dengan beberapa struktur didalam otak, kita mungkin berpikir bahwa struktur otak pasti “menyebabkan” karakteristik itu. Yang paling signifikan otak sendiri dapat diubah oleh pengalaman.ketika Anda belajar keterampilan baru atau membuat suatu kebiasaan berpikir positif, sebenarnya Anda sedang membuka jalur otak yang baru. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai otak dan menelusuri dasar-dasar biologis yang penting dari perilaku manusia. Tujuan makalah ini adalah menerangkan tentang otak dan dasar-dasar biologis perilaku.
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas. Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Adapun yang disebut tingkah laku mempunyai arti yang lebih kongkrit dari pada jiwa. Karena itu, maka tingkah laku lebih mudah dipelajari daripada jiwa dan melalui tingkah laku, kita dapat mengenal seseorang.
B.     Pengertian Biologis
Biologis yaitu proses-proses dan dinamika yang syaraf faali ( neural-fisiologis ) yang ada dibalik suatu perilaku. Sel-sel syafaf yang menghantar impuls-impuls dari sistem syaraf tepi ke sistem syaraf pusat disebut afferent; dan yang menghantar impuls-impuls dari sistem syaraf pusat ke sistem tepi disebut efferent. Sistem endokrin, yang terdiri dari rangkaian kelenjar ( glandula ) yang dapat mengeluarkan cairan kimiawi tertentu langsung ke dalam darah. Banyak sedikitnya cairan kimiawi ini, disebut hormon, sangat menentukan fungsi tubuh manusia dan akhirnya menentukan perilaku. Yaitu antara lain: Kelenjar Gondok ( thyroid ), Kelenjar pituitary, Kelenjar Adrenal, Kelenjar Kelamin, Kelenjar Pancreas.
C.    Komponen Sistem Saraf
1.      Sistem Saraf
Sistem saraf (nervous system) merupakan sirkuit komunikasi elektrokimia tubuh. Bidang yang mempelajari sistem saraf disebut neurosains (neurosince), dan orang yang mempelajarinya disebut ilmuwan neurosains (neuroscientist). Sistem saraf manusia terbuat dari miliaran sel saraf yang saling terhubung.
a.       Karakteristik
Unit dasar sistem saraf adalah suatu sel khusus yang dinamakan neuron. Penting untuk mengenali neuron karena mereka tidak diragukan menyimpan rahasia bagaimana otak bekerja. Kita juga mengetahui peran mereka dalam transmisi implus saraf, dan kita tahu bagaimana beberapa sirkuit neuron bekerja; tetapi kita baru mulai mengungkapkan fungsi yang lebih kompleks dalam memori, emosi, dan proses berpikir.
Empat karakter penting otak dan sistem saraf adalah kompleksitas, integrasi, adaptasi dan transmisi elektrokimia. Kemampuan khusus otak untuk beradaptasi dan berubah disebut plastisitas.

b.      Berbagai Jalur Dalam Sistem Saraf
Pengambilan keputusan dalam sistem saraf terjadi dalam jalur sel saraf yang khusus. Jalur-jalur ini terbuat dari saraf-saraf aferen, jejaring-jejaring saraf, dan saraf-saraf eferen.
Saraf aferen (afferent nerve), atau saraf sensoris membawa informasi menuju otak dan mengomunikasikan informasi mengenai lingkungan eksternal dan tubuh dari reseptor sensoris ked an seluruh otak.
Saraf eferen (efferent nerve) atau saraf motorik ini membawa informasi dari otak dan mengomunikasikan informasi dari otak ke tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnyayang memungkinkan seseorang terlibat dalam perilaku motorik.
Jejaring saraf ini mengintegrasikan masukan sensoris dengan keluaran motorik.

c.       Pembagian Sistem Saraf

Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf ferifer. Sistem saraf pusat (SSP) (central nervous system─CNS) yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf ferifer (peripheral nervous system─PNS) memiliki dua bagian utama yaitu sistem saraf somatic (somatic nervous system) yang terdiri atas saraf sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dari kulit dan otot ke SSP. Dan sistem saraf otonom (autonomic nervous system) yang berfungsi membawa pesan-pesan ke dan dari organ internal tubuh untuk memantau pernapasan, detak jantung dan pencernaan. Sistem saraf otonom juga dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf simpatetis (sympathetic nervous system) yang menggugah tubuh dan sistem saraf parasimpatetis (parasympathetic nervous system) yang menenangkan tubuh.
Sistem somatik mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal dari kulit, otot dan sendi ke sistem saraf pusat, mereka membuat kita menyadari nyeri, tekanan dan variasi temperatur. Saraf motorik dari sistem somatik membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh dimana mereka memulai gerakan otot. Semua otot yang kita gunakan dalam membuat gerakan volunter (disadari) serta penyesuaian involunter (tidak disadari) dalam postur dan keseimbangan tubuh yang dikendalikan oleh saraf tersebut.
Syarat dari sistem otonomik berjalan menuju dan dari organ internal, sambil meregulasi proses tertentu seperti pernapasan, kecepatan denyut jantung dan pencernaan.

2. Neuron
a. Stuktur Sel Terspesialisasi
Neuron adalah sel yang khusus dalam mengolah informasi, ia membangun jejaring komunikasi sitem saraf. Sel gelia memberikan fungsi dukungan dan manfaat gizi dalam sistem saraf. Tiga bagian utama neuron adalah tubuh sel, dendrit (bagian penerima) dan akson (bagian pengirim). Selubung mielin membungkus dan menyekat sebagian besar akson dan mempercepat pemancaran impuls saraf.
Walaupun neuron memiliki perbedaan yang sangat jelas dalam ukuran dan penampilannya, mereka memiliki karakteristik tertentu. Menonjol dari tubuh sel adalah sejumlah cabang-cabang pendek yang dinamakan dendrit. Dendrit dan tubuh sel menerima impuls saraf dari neuron didekatnya. Pesan tersebut ditransmisikan ke neuron lain (atau ke otot dan kelenjar) oleh tonjolan lain yang ramping seperti tabung yang dinamakan akson. Pada ujungnya, akson bercabang-cabang menjadi sejumlah kolateral yang berakhir dalam suatu tonjolan kecil.

            b. Impuls Saraf
                        Neuron mengirim informasi pada sepanjang aksonnya dalam bentuk impuls atau gelombang listrik singkat. Potensial rehat merupakan muatan negative yang stabil dari neuron yang tidak aktif. Ketika sinyal listrik melebihi batas aktifasi tertentu, ion-ion natrium bermuatan positif mengalir ke neuron. Gelombang singkat muatan listrik positif yang memasuki akson disebut potensial aksi. Neuron kembali ke potensial rehat seiring ion-ion kalium bermuatan positif keluar, mengembalikan neuron pada muatan negative. Potensial aksi mematuhi prinsip semua-atau-tidak: kekuatannya tidak berubah selama transmisi.
Untuk bergerak dari satu neuron ke neuron lainnya, informasi harus diubah dari impuls listrik ke kurir kimia yang disebut neurotransmiter. Pada sinaps tempat bertemunya neuron, neurotransmitter dikeluarkan kecela sempit yang memisahkan mereka. Beberapa molekul neurotransmiter melekat pada tempat reseptor di neuron penerima, di neotransmiter dapat menjadi pembangkit atau penghambat, tergantung sifat impuls saraf. Neurotransmiter meliputi asetilkolin, GABA, norepinefrin, dopamine, serotonin, dan endorfin. Kebanyakan obat yang memengaruhi perilaku berfungsi meniru neurotransmiter atau penghambat aktivitas neurotransmiter.
D.    Struktur Otak dan Berbagai Fungsinya
a.       Saraf
Teknik utama yang digunakan untuk mempelajari otak adalah lesi otak, pewarnaan, perekaman listrik, dan pencitraan otak.

b.      Tingkat-tingkat Organisasi di dalam Otak
Ada tiga tingkat utama otak adalah otak belakang (hindbrain), otak tengah (midbrain), dan otak depan (forebrain). Otak belakang (hindbrain) adalah bagian terbawah otak. Tiga bagian otak belakang adalah medula (terlibat dalam mengendalikan pernapasan dan postur tubuh), serebelum (terlibat dalam koordinasi motorik), dan pons (terlibat dalam tidur dan tergugah).
Otak tengah (midbrain) meliputi formasi retikularis (reticular formation) yang terlibat dalam pola-pola perilaku tertentu (seperti berjalan dan tidur), dan sekelompok kecil neuron yang berkomunikasi dengan banyak wilayah di dalam otak. Batang otak (brain stem) terdiri atas banyak otak belakang (kecuali serebelum) dan otak tengah.
Otak depan (forebrain) merupakan tingkat tertinggi otak. Struktur pertama otak belakang adalah sistem limbik (limbic system), talamus (thalamus), ganglia basalis (basal ganglia), hipotamulus (hypothalamus), dan korteks serebrum (cerebral cortex). Sistem limbik terlibat dalam ingatan dan emosi melalui dua strukturnya, amigdala (yang memainkan peranan dalam berlangsungnya hidup dan emosi) dan hipokampus (berfungsi dalam penyimpanan ingatan). Talamus merupakan struktur otak depan yang berfungsi sebagai stasiun pemancar kembali yang penting untuk pengolahan informasi. Ganglia basalis merupakan struktur otak depan yang membantu mengendalikan dan mengordinakan gerakan-gerakan volunteer. Hipotamulus merupakan struktur otak depan yang memantau makanan, minuman, dan seks, mengarahkan sistem endokrin melalui kelenjar pituitari serta terlibat dalam emosi, stress, dan imbalan.

c.       Korteks Serebrum
Korteks serebrum meliputi sebagian besar lapisan luar otak yang berfungsi untuk berpikir dan berencana. Permukaan korteks serebrum dibagi menjadi jemisfer-hemisfer, tiap-tiapnya dengan empat lobus yaitu oksipital, temporal, fronta, dan parietal. Korteks somatosensorik mengolah informasi. Korteks motorik mengolah informani volunteer. Korteks asosiasi meliputi 75 persen korteks serebrum yang penting untuk mengintegrasikan informasi, terutama mengenai fungsi intelektual yang tinggi.

d.      Hemirfer Serebrum dan Penelitian Pemisahan Otak
Pokok bahasan yang controversial adalah tingkatan otak hemisfer kiri dan kanan yang terlibat dalam fungsi yang berbeda. Dua wilayah yang terlibat dalam hemisfer kiri dalam fungsi bahasa khusus adalah wilayah Broca (bicara) dan wilayah Wernicke (memahami bahasa). Korpus kalosum merupakan ikatan akson besar yang menghubungkan dua hemisfer otak. Dalam individu normal yang korpus kalosumnya lengkap, kedua hemisfer korteks serebrum terlibat dalam kebanyakan fungsi manusia yang kompleks.

e.       Integrasi Fungsi di dalam Otak
Secara umum, fungsi otak terintegrasidan melibatkan hubungan antara bagian-bagian otak yang berbeda. Jalur-jalur neuron yang terlibat dalam fungsi khusus, seperti ingatan, diintegrasikan sepenjang berbagai bagian dan tingkat otak.
E.     Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin melepaskan langsung berbagai hormon ke aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar induk. Kelenjar adrenal memainkan peranan penting dalam suasana hati, tingkat energy, dan kemampuan mengatasi stress.
F.     Kerusakan Otak, Plastisitas dan Pemulihan
a.       Plastisitas Otak dan Kapasitas untuk Perbaikan
Otak manusia memiliki banyak plastisitas, meskipun plastisitas ini lebih banyak dimiliki oleh anak-anak dibandingkan mereka yang lebih tua dalam perkembangannya. Otak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan menggunakan tiga cara yaitu penumbuhan cabang, substitusi fungsi, dan neurogenesis.
b.      Penanaman Jaringan Otak
Pencangkokan otak adalah penanaman jaringan sehat ke dalam otak yang rusak. Pencangkokan otak akan lebih behasil ketika jaringan janin digunakan.
G.    Genetika dan Perilaku
a.       Kromoson, Gen, dan DNA
Kromosom adalah struktur menyerupai benang yang muncul dalam 23 pasang, satu bagian dari tiap pasang berasal dari orangtua. Kromosom mengandung gen dan asam deoksiribonukleat (DNA). Kromosom mengandung zat luar biasa, yaitu asam deoksiribonukleat (deoxybonucleic acid) atau DNA, yang merupakan molekul kompleks yang membawa informasi genetika. Gen, unit informasi hereditas, adalah bagian pendek kromosom yang membentuk DNA. Prinsip gen dominan-resesif menyatakan, jika satu gen dari satu pasang adalah diminan dan yang lainnya adalah resesif, gen dominan mengambil alih gen resesif.
b.      Kajian Genetika
Dua konsep penting dalam kajian genetika adalah genotip dan fenotip. Genotip adalah bahan-bahan genetika individu yang sesungguhnya. Fenotip mengarah pada karakteristik seseorang yang dapat teramati.
Tiga metode pengkajian pengaruh hereditas adalah genetika molekul, pembiakan selektif, dan genetika perilaku. Dua metode yang digunakan oleh para ahli genetika perilaku adalah penelitian kembar dan adopsi.

c.       Gen dan Lingkungan
Gen dan lingkungan memiliki peranan penting dalam menentukan fenotip seorang individu. Bahkan untuk karakteristik dimana gen mamainkan peranan besar (seperti tinggi dan warna mata), lingkungan juga berperan didalamnya.
H.    Dasar-dasar Biologi Psikologi, Kesehatan, dan Kesejahteraan
a.       Stres dan Stresor
Stres adalah respons individu terhadap perubahan dalam lingkungan dan peristiwa yang mengancam kemampuan coping mereka. Stresor adalah meeka yang mengubah dirinya sendiri. Respons stres tubuh sebagian besar merupakan sistem aktivasi saraf simpatetis yang menyiapkan kita untuk bertindak ketika dihadapkan pada ancaman. Respons stres melibatkan perlambatan proses pemeliharaan (seperti fungsi kekebalan dan pencernaan kita) untuk mendukung tindakan yang cepat. Stres akut adalah respon adaptif, sedangkan stres kronis dapat memiliki konsekuensi negative untuk kesehatan kita. Meski respons stres terkadang tidak terhindarkan, tetapi respons tersebut merupakan suatu cara bagaimana kita memikirkannya.

b.      Mengelola Stres melalui Self-talk
Salah satu cara mengatasi stres adalah mengubah cara kita berpikir mengenai perubahan hidup yang penting. Kita dapat mencegah dan mengatasi stres dengan memodifikasikan pikiran, gagasan, dan keyakinan kita mengenai makna peristiwa hidup. Self-talk merujuk pada pembicaraan mental tanpa suarayang kita gunakan ketika kita berpikir, berencana, dan memecahkan masalah. Self-talk positif dapat menumbuhkan keyakinan yang membebaskan kita untuk menggunakan bakat kita secara maksimal.
I.       Daftar Istilah Penting


No
Istilah dalam bahasa Indonesia
Istilah dalam bahasa Asing
Pengertian Istilah
1.
Sistem saraf
Nervous system
Merupakan sirkuit komunikasi elektrokimia tubuh.
2.
Plastisitas
Plasticity
Merupakan pelambang kemampuan khusus otak untuk melakukan modifikasi atau perubahan.
3.
Saraf Aferen
Afferent Nerves
Merupakan saraf sensoris yang berfungsi membawa informasi menuju otak.
4.
Saraf Eferen
Efferent Nerves
Merupakan saraf motorik yang berfungsi mengonikasikan informasi yang berasal dari otak ke seluruh tubuh yang memungkinkan untuk terlibat dalam perilaku motorik.
5.
Jejaring Saraf
Neural Network
Merupakan sel saraf yang mengintegrasikan masukan sensoris dan keluaran motorik.
6.
Sistem Saraf Pusat
Central Nervous System
Terdiri atas otak dan sumsum tulanng belakang serta tempat sel saraf berada.
7.
Sistem Saraf Ferifer
Peripheral Nervous System
Merupakan jejaring saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke bagian tubuh lainnya.
8.
Stres
Stress
Merupakan respons individu terhadap perubahandalam lingkungan dan peristiwa yang mengancam kemampuan meniru yang dimiliki oleh individu.
9.
Stresor
Stressor
Merupakan lingkungan atau peristiwa yang mengancam kemampuan meniru individu.

PENUTUP

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku ditinjau secara sosial, yaitu pengaruh hubungan antara organisme dengan lingkungannya terhadap perilaku; intrapsikis, yaitu proses dan dinamika mental atau psikologis yang mendasari perilaku; serta biologis yaitu proses-proses dan dinamika yang syaraf faali ( neural-fisiologis ) yang ada dibalik suatu perilaku. Sel-sel saraf yang menghantar impuls-impuls dari sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat disebut afferent; dan yang menghantar impuls-impuls dari sistem saraf pusat ke sistem tepi disebut efferent. Sistem endokrin, yang terdiri dari rangkaian kelenjar ( glandula ) yang dapat mengeluarkan cairan kimiawi tertentu langsung ke dalam darah. Banyak sedikitnya cairan kimiawi ini, disebut hormon, sangat menentukan fungsi tubuh manusia dan akhirnya menentukan perilaku. Yaitu antara lain: Kelenjar Gondok ( thyroid ), Kelenjar pituitary, Kelenjar Adrenal, Kelenjar Kelamin, Kelenjar Pancreas.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson & Hilgard, Edward  E. Smith dkk. 2006. Introduction to Psychology.14th edition. USA. Thomson, Wadsworth,

King, Laura. 2010. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta : Salemba Humanika



1 komentar: