PENDAHULUAN
Tidak ada orang pada masa ini yang
dapat mengaku tidak mengenal psikologi, psikologi telah menyentuh semua aspek
kehidupan Anda. Perilaku, mulai dari mengedipkan mata sampai bermain tenis
sampai menulis sebuah program computer, tergantung pada integrasi banyak proses
yang terjadi dalam tubuh. Integrasi ini dilakukan oleh saraf dengan bantuan
sistem endokrin.
Banyak aspek dari perilaku dan fungsi
mental dapat dipahami secara lebih baik dengan mengetahui proses biologi dasar.
Sistem saraf kita, organ indra, otot dan kelenjar memungkinkan kita mengetahui
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Persepsi kita terhadap peristiwa
tergantung pada bagaimana organ indra mendeteksi stimuli dan bagaimana otak
menginterpertasikan informasi yang datang dari organ indra tersebut. Banyak
dari perilaku dimotivasi oleh kebutuhan tertentu seperti rasa lapar, rasa haus
dan menghindari kelelahan atau nyeri. Kemampuan kita untuk menggunakan bahasa,
untuk berpikir dan untuk memecahkan masalah tergantung pada otak yang sangat
kompleks. Memang pola peristiwa listrik dan kimiawi spesifik di otak merupakan
dasar dari proses berpikir yang paling rumit.
Otak kita hanya menyumbang sebesar dua
persen dari keseluruhan berat tubuh, namun organ kecil ini merupakan organ yang
benar-benar rumit, mengandung sekitar seratus miliar sel saraf. Belajar
mengenai otak dapat benar-benar menarik, dalam arti sesungguhnya. Coba
pikirkan. Organ menjadi pusat perhatian pada makalah ini adalah organ yang
melakukan pekerjaan melihat, membaca, memahami, dan menyintesiskan bahan-bahan.
Otak juga merupakan organ yang bertanggung jawab bagi penelitian. Dengan
demikian, otak sekaligus pembelajaran. Anda dapat memandang “pikiran” Anda─pikiran
yang mampu, misalnya, melakukan penelitian psikologi─sebagai sesuatu yang
terpisah dari organ fisik berpenampilan aneh didalam tengkorak Anda. Ketika
Anda memikirkan tentang berpikir, Anda mungkin melihatnya sebagai proses
mental, bukan proses fisik. Namun berpikir merupakan peristiwa fisik didalam otak.
Bahkan cara kita berpikir memiliki dampak pada aktivitas otak.
Jika suatu karakteristik diperlihatkan
dengan beberapa struktur didalam otak, kita mungkin berpikir bahwa struktur
otak pasti “menyebabkan” karakteristik itu. Yang paling signifikan otak sendiri
dapat diubah oleh pengalaman.ketika Anda belajar keterampilan baru atau membuat
suatu kebiasaan berpikir positif, sebenarnya Anda sedang membuka jalur otak
yang baru. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai otak dan menelusuri
dasar-dasar biologis yang penting dari perilaku manusia. Tujuan makalah ini
adalah menerangkan tentang otak dan dasar-dasar biologis perilaku.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perilaku
Perilaku adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas. Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo, merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori
Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Adapun
yang disebut tingkah laku mempunyai arti yang lebih kongkrit dari pada jiwa.
Karena itu, maka tingkah laku lebih mudah dipelajari daripada jiwa dan melalui
tingkah laku, kita dapat mengenal seseorang.
B. Pengertian
Biologis
Biologis yaitu
proses-proses dan dinamika yang syaraf faali ( neural-fisiologis ) yang ada
dibalik suatu perilaku. Sel-sel syafaf yang menghantar impuls-impuls dari
sistem syaraf tepi ke sistem syaraf pusat disebut afferent; dan yang menghantar
impuls-impuls dari sistem syaraf pusat ke sistem tepi disebut efferent. Sistem
endokrin, yang terdiri dari rangkaian kelenjar ( glandula ) yang dapat
mengeluarkan cairan kimiawi tertentu langsung ke dalam darah. Banyak sedikitnya
cairan kimiawi ini, disebut hormon, sangat menentukan fungsi tubuh manusia dan
akhirnya menentukan perilaku. Yaitu antara lain: Kelenjar Gondok ( thyroid ),
Kelenjar pituitary, Kelenjar Adrenal, Kelenjar Kelamin, Kelenjar Pancreas.
C. Komponen
Sistem Saraf
1. Sistem
Saraf
Sistem saraf (nervous
system) merupakan sirkuit
komunikasi elektrokimia tubuh. Bidang yang mempelajari sistem saraf disebut neurosains (neurosince), dan orang yang
mempelajarinya disebut ilmuwan neurosains
(neuroscientist). Sistem saraf manusia terbuat dari miliaran sel saraf yang
saling terhubung.
a.
Karakteristik
Unit dasar sistem saraf adalah suatu sel khusus yang dinamakan
neuron. Penting untuk mengenali neuron karena mereka tidak diragukan menyimpan
rahasia bagaimana otak bekerja. Kita juga mengetahui peran mereka dalam
transmisi implus saraf, dan kita tahu bagaimana beberapa sirkuit neuron
bekerja; tetapi kita baru mulai mengungkapkan fungsi yang lebih kompleks dalam
memori, emosi, dan proses berpikir.
Empat karakter penting otak dan sistem saraf adalah
kompleksitas, integrasi, adaptasi dan transmisi elektrokimia. Kemampuan khusus
otak untuk beradaptasi dan berubah disebut plastisitas.
b.
Berbagai
Jalur Dalam Sistem Saraf
Pengambilan keputusan dalam sistem saraf terjadi dalam jalur sel
saraf yang khusus. Jalur-jalur ini terbuat dari saraf-saraf aferen,
jejaring-jejaring saraf, dan saraf-saraf eferen.
Saraf
aferen (afferent nerve), atau
saraf sensoris membawa informasi menuju otak dan mengomunikasikan informasi
mengenai lingkungan eksternal dan tubuh dari reseptor sensoris ked an seluruh
otak.
Saraf
eferen (efferent nerve) atau
saraf motorik ini membawa informasi dari otak dan mengomunikasikan informasi
dari otak ke tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnyayang memungkinkan seseorang
terlibat dalam perilaku motorik.
Jejaring
saraf ini mengintegrasikan
masukan sensoris dengan keluaran motorik.
c.
Pembagian
Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf pusat
(SSP) dan sistem saraf ferifer. Sistem
saraf pusat (SSP) (central nervous
system─CNS) yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf ferifer (peripheral nervous system─PNS) memiliki dua bagian utama yaitu
sistem saraf somatic (somatic
nervous system) yang terdiri atas saraf sensoris yang berfungsi
menyampaikan informasi dari kulit dan otot ke SSP. Dan sistem saraf otonom (autonomic
nervous system) yang berfungsi membawa pesan-pesan ke dan dari organ
internal tubuh untuk memantau pernapasan, detak jantung dan pencernaan. Sistem
saraf otonom juga dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf simpatetis (sympathetic
nervous system) yang menggugah tubuh dan sistem saraf parasimpatetis (parasympathetic
nervous system) yang menenangkan tubuh.
Sistem somatik mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal
dari kulit, otot dan sendi ke sistem saraf pusat, mereka membuat kita menyadari
nyeri, tekanan dan variasi temperatur. Saraf motorik dari sistem somatik
membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh dimana mereka memulai
gerakan otot. Semua otot yang kita gunakan dalam membuat gerakan volunter
(disadari) serta penyesuaian involunter (tidak disadari) dalam postur dan
keseimbangan tubuh yang dikendalikan oleh saraf tersebut.
Syarat dari sistem otonomik berjalan menuju dan dari organ
internal, sambil meregulasi proses tertentu seperti pernapasan, kecepatan
denyut jantung dan pencernaan.
2. Neuron
a. Stuktur Sel Terspesialisasi
Neuron adalah sel yang khusus
dalam mengolah informasi, ia membangun jejaring komunikasi sitem saraf. Sel
gelia memberikan fungsi dukungan dan manfaat gizi dalam sistem saraf. Tiga
bagian utama neuron adalah tubuh sel, dendrit (bagian penerima) dan akson
(bagian pengirim). Selubung mielin membungkus dan menyekat sebagian besar akson
dan mempercepat pemancaran impuls saraf.
Walaupun neuron memiliki
perbedaan yang sangat jelas dalam ukuran dan penampilannya, mereka memiliki
karakteristik tertentu. Menonjol dari tubuh sel adalah sejumlah cabang-cabang
pendek yang dinamakan dendrit. Dendrit dan tubuh sel menerima impuls saraf dari
neuron didekatnya. Pesan tersebut ditransmisikan ke neuron lain (atau ke otot
dan kelenjar) oleh tonjolan lain yang ramping seperti tabung yang dinamakan
akson. Pada ujungnya, akson bercabang-cabang menjadi sejumlah kolateral yang
berakhir dalam suatu tonjolan kecil.
b. Impuls Saraf
Neuron mengirim
informasi pada sepanjang aksonnya dalam bentuk impuls atau gelombang listrik
singkat. Potensial rehat merupakan muatan negative yang stabil dari neuron yang
tidak aktif. Ketika sinyal listrik melebihi batas aktifasi tertentu, ion-ion
natrium bermuatan positif mengalir ke neuron. Gelombang singkat muatan listrik
positif yang memasuki akson disebut potensial aksi. Neuron kembali ke potensial
rehat seiring ion-ion kalium bermuatan positif keluar, mengembalikan neuron
pada muatan negative. Potensial aksi mematuhi prinsip semua-atau-tidak: kekuatannya
tidak berubah selama transmisi.
Untuk bergerak dari
satu neuron ke neuron lainnya, informasi harus diubah dari impuls listrik ke
kurir kimia yang disebut neurotransmiter. Pada sinaps tempat bertemunya neuron,
neurotransmitter dikeluarkan kecela sempit yang memisahkan mereka. Beberapa
molekul neurotransmiter melekat pada tempat reseptor di neuron penerima, di
neotransmiter dapat menjadi pembangkit atau penghambat, tergantung sifat impuls
saraf. Neurotransmiter meliputi asetilkolin, GABA, norepinefrin, dopamine,
serotonin, dan endorfin. Kebanyakan obat yang memengaruhi perilaku berfungsi
meniru neurotransmiter atau penghambat aktivitas neurotransmiter.
D. Struktur
Otak dan Berbagai Fungsinya
a.
Saraf
Teknik utama yang
digunakan untuk mempelajari otak adalah lesi otak, pewarnaan, perekaman
listrik, dan pencitraan otak.
b.
Tingkat-tingkat
Organisasi di dalam Otak
Ada tiga tingkat utama
otak adalah otak belakang (hindbrain), otak tengah (midbrain), dan otak depan
(forebrain). Otak belakang (hindbrain)
adalah bagian terbawah otak. Tiga bagian otak belakang adalah medula (terlibat
dalam mengendalikan pernapasan dan postur tubuh), serebelum (terlibat dalam
koordinasi motorik), dan pons (terlibat dalam tidur dan tergugah).
Otak tengah (midbrain) meliputi formasi retikularis
(reticular formation) yang
terlibat dalam pola-pola perilaku tertentu (seperti berjalan dan tidur), dan
sekelompok kecil neuron yang berkomunikasi dengan banyak wilayah di dalam otak.
Batang otak (brain stem) terdiri atas
banyak otak belakang (kecuali serebelum) dan otak tengah.
Otak depan (forebrain) merupakan tingkat tertinggi otak. Struktur pertama otak
belakang adalah sistem limbik (limbic system), talamus (thalamus), ganglia
basalis (basal ganglia), hipotamulus (hypothalamus), dan korteks serebrum
(cerebral cortex). Sistem limbik terlibat dalam ingatan dan emosi melalui dua
strukturnya, amigdala (yang memainkan peranan dalam berlangsungnya hidup dan
emosi) dan hipokampus (berfungsi dalam penyimpanan ingatan). Talamus merupakan
struktur otak depan yang berfungsi sebagai stasiun pemancar kembali yang
penting untuk pengolahan informasi. Ganglia basalis merupakan struktur otak
depan yang membantu mengendalikan dan mengordinakan gerakan-gerakan volunteer.
Hipotamulus merupakan struktur otak depan yang memantau makanan, minuman, dan
seks, mengarahkan sistem endokrin melalui kelenjar pituitari serta terlibat
dalam emosi, stress, dan imbalan.
c.
Korteks
Serebrum
Korteks serebrum meliputi
sebagian besar lapisan luar otak yang berfungsi untuk berpikir dan berencana.
Permukaan korteks serebrum dibagi menjadi jemisfer-hemisfer, tiap-tiapnya
dengan empat lobus yaitu oksipital, temporal, fronta, dan parietal. Korteks
somatosensorik mengolah informasi. Korteks motorik mengolah informani
volunteer. Korteks asosiasi meliputi 75 persen korteks serebrum yang penting
untuk mengintegrasikan informasi, terutama mengenai fungsi intelektual yang
tinggi.
d.
Hemirfer
Serebrum dan Penelitian Pemisahan Otak
Pokok bahasan yang
controversial adalah tingkatan otak hemisfer kiri dan kanan yang terlibat dalam
fungsi yang berbeda. Dua wilayah yang terlibat dalam hemisfer kiri dalam fungsi
bahasa khusus adalah wilayah Broca (bicara) dan wilayah Wernicke (memahami bahasa).
Korpus kalosum merupakan ikatan akson besar yang menghubungkan dua hemisfer
otak. Dalam individu normal yang korpus kalosumnya lengkap, kedua hemisfer
korteks serebrum terlibat dalam kebanyakan fungsi manusia yang kompleks.
e.
Integrasi
Fungsi di dalam Otak
Secara umum, fungsi otak
terintegrasidan melibatkan hubungan antara bagian-bagian otak yang berbeda.
Jalur-jalur neuron yang terlibat dalam fungsi khusus, seperti ingatan,
diintegrasikan sepenjang berbagai bagian dan tingkat otak.
E. Sistem
Endokrin
Kelenjar endokrin
melepaskan langsung berbagai hormon ke aliran darah untuk didistribusikan ke
seluruh tubuh. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar induk. Kelenjar adrenal
memainkan peranan penting dalam suasana hati, tingkat energy, dan kemampuan
mengatasi stress.
F. Kerusakan
Otak, Plastisitas dan Pemulihan
a.
Plastisitas
Otak dan Kapasitas untuk Perbaikan
Otak
manusia memiliki banyak plastisitas, meskipun plastisitas ini lebih banyak
dimiliki oleh anak-anak dibandingkan mereka yang lebih tua dalam perkembangannya.
Otak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan menggunakan tiga cara yaitu
penumbuhan cabang, substitusi fungsi, dan neurogenesis.
b.
Penanaman
Jaringan Otak
Pencangkokan
otak adalah penanaman jaringan sehat ke dalam otak yang rusak. Pencangkokan
otak akan lebih behasil ketika jaringan janin digunakan.
G. Genetika
dan Perilaku
a.
Kromoson,
Gen, dan DNA
Kromosom adalah
struktur menyerupai benang yang muncul dalam 23 pasang, satu bagian dari tiap
pasang berasal dari orangtua. Kromosom mengandung gen dan asam
deoksiribonukleat (DNA). Kromosom mengandung zat luar biasa, yaitu asam deoksiribonukleat (deoxybonucleic acid) atau DNA,
yang merupakan molekul kompleks yang membawa informasi genetika. Gen, unit informasi hereditas, adalah
bagian pendek kromosom yang membentuk DNA. Prinsip gen dominan-resesif
menyatakan, jika satu gen dari satu pasang adalah diminan dan yang lainnya
adalah resesif, gen dominan mengambil alih gen resesif.
b.
Kajian
Genetika
Dua
konsep penting dalam kajian genetika adalah genotip dan fenotip. Genotip adalah
bahan-bahan genetika individu yang sesungguhnya. Fenotip mengarah pada
karakteristik seseorang yang dapat teramati.
Tiga
metode pengkajian pengaruh hereditas adalah genetika molekul, pembiakan
selektif, dan genetika perilaku. Dua metode yang digunakan oleh para ahli
genetika perilaku adalah penelitian kembar dan adopsi.
c.
Gen dan
Lingkungan
Gen
dan lingkungan memiliki peranan penting dalam menentukan fenotip seorang
individu. Bahkan untuk karakteristik dimana gen mamainkan peranan besar
(seperti tinggi dan warna mata), lingkungan juga berperan didalamnya.
H. Dasar-dasar
Biologi Psikologi, Kesehatan, dan Kesejahteraan
a.
Stres dan
Stresor
Stres
adalah respons individu terhadap perubahan dalam lingkungan dan peristiwa yang
mengancam kemampuan coping mereka.
Stresor adalah meeka yang mengubah dirinya sendiri. Respons stres tubuh
sebagian besar merupakan sistem aktivasi saraf simpatetis yang menyiapkan kita
untuk bertindak ketika dihadapkan pada ancaman. Respons stres melibatkan
perlambatan proses pemeliharaan (seperti fungsi kekebalan dan pencernaan kita)
untuk mendukung tindakan yang cepat. Stres akut adalah respon adaptif,
sedangkan stres kronis dapat memiliki konsekuensi negative untuk kesehatan
kita. Meski respons stres terkadang tidak terhindarkan, tetapi respons tersebut
merupakan suatu cara bagaimana kita memikirkannya.
b.
Mengelola
Stres melalui Self-talk
Salah
satu cara mengatasi stres adalah mengubah cara kita berpikir mengenai perubahan
hidup yang penting. Kita dapat mencegah dan mengatasi stres dengan
memodifikasikan pikiran, gagasan, dan keyakinan kita mengenai makna peristiwa
hidup. Self-talk merujuk pada
pembicaraan mental tanpa suarayang kita gunakan ketika kita berpikir,
berencana, dan memecahkan masalah. Self-talk
positif dapat menumbuhkan keyakinan yang membebaskan kita untuk menggunakan
bakat kita secara maksimal.
I. Daftar Istilah
Penting
No
|
Istilah dalam bahasa Indonesia
|
Istilah dalam bahasa Asing
|
Pengertian Istilah
|
1.
|
Sistem saraf
|
Nervous system
|
Merupakan sirkuit komunikasi elektrokimia tubuh.
|
2.
|
Plastisitas
|
Plasticity
|
Merupakan pelambang kemampuan khusus otak untuk melakukan
modifikasi atau perubahan.
|
3.
|
Saraf Aferen
|
Afferent Nerves
|
Merupakan saraf sensoris yang berfungsi membawa informasi
menuju otak.
|
4.
|
Saraf Eferen
|
Efferent Nerves
|
Merupakan saraf motorik yang berfungsi mengonikasikan
informasi yang berasal dari otak ke seluruh tubuh yang memungkinkan untuk
terlibat dalam perilaku motorik.
|
5.
|
Jejaring Saraf
|
Neural Network
|
Merupakan sel saraf yang mengintegrasikan masukan sensoris dan
keluaran motorik.
|
6.
|
Sistem Saraf Pusat
|
Central Nervous System
|
Terdiri atas otak dan sumsum tulanng belakang serta tempat sel
saraf berada.
|
7.
|
Sistem Saraf Ferifer
|
Peripheral Nervous System
|
Merupakan jejaring saraf yang menghubungkan otak dan sumsum
tulang belakang ke bagian tubuh lainnya.
|
8.
|
Stres
|
Stress
|
Merupakan respons individu terhadap perubahandalam lingkungan
dan peristiwa yang mengancam kemampuan meniru yang dimiliki oleh individu.
|
9.
|
Stresor
|
Stressor
|
Merupakan lingkungan atau peristiwa yang mengancam kemampuan
meniru individu.
|
PENUTUP
Perilaku adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas, antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku ditinjau secara sosial,
yaitu pengaruh hubungan antara organisme dengan lingkungannya terhadap
perilaku; intrapsikis, yaitu proses dan dinamika mental atau psikologis yang
mendasari perilaku; serta biologis yaitu proses-proses dan dinamika yang syaraf
faali ( neural-fisiologis ) yang ada dibalik suatu perilaku. Sel-sel saraf yang
menghantar impuls-impuls dari sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat disebut
afferent; dan yang menghantar impuls-impuls dari sistem saraf pusat ke sistem
tepi disebut efferent. Sistem endokrin, yang terdiri dari rangkaian kelenjar (
glandula ) yang dapat mengeluarkan cairan kimiawi tertentu langsung ke dalam
darah. Banyak sedikitnya cairan kimiawi ini, disebut hormon, sangat menentukan
fungsi tubuh manusia dan akhirnya menentukan perilaku. Yaitu antara lain:
Kelenjar Gondok ( thyroid ), Kelenjar pituitary, Kelenjar Adrenal, Kelenjar
Kelamin, Kelenjar Pancreas.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson & Hilgard, Edward
E. Smith dkk. 2006. Introduction to Psychology.14th
edition. USA. Thomson, Wadsworth,
King, Laura. 2010. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif.
Jakarta : Salemba Humanika
thank you mbak....
BalasHapus