PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN MASA PRENATAL
A. Konsepsi
dan awal kehidupan
Periode
prenatal atau masa sebelum kelahiran adalah periode awal perkembangan manusia
yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma
laki-laki sampai dengan kelahiran seorang
individu. Masa ini pada umunya berlangsung selama sembilan bulan sebelum lahir.
Periode ini merupakan
periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode
inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
B. Arti
penting periode prenatal bagi perkembangan
Pembuahan
sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang
sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode
selanjutnya. ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap
perkembangan individu baru dimasa yang akan datang, yaitu :
a. Penentuan sifat bawaan
Waktu
pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat
bawaan dari individu yang baru terbentuk. Hal ini adalah karena dalam
masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun sel wanita, terdapat 23 pasang
kromosom, dan setiap kromosom mengandung ribuan partikel yang dinamakan “gen”.
Gen inilah yang dipandang sebagai faktor penentu keturunan.
Secara umum manusia yang satu dengan
manusia lainnya mempunyai variasi yang sangat berbeda-beda di dalam genetik.
Anggota keluarga bisa mirip, namun orang yang tidak mempunyai hubungan darah
akan memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu :
·
Faktor keturunan
membatasi sejauh mana individu dapat berkembang
·
Bahwa sifat bawaan
sepenuhnya merupakan masalah kebetulan
b. Penentuan jenis kelamin
Penentuan
jenis kelamin individu merupakan unsuur penting kedua yang terjadi pada saat
pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu
dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sel benih mengandung 23
kromosom. Salah satu dari 23 pasang kromosom ini terdapat kromosom jenis
kelamin.
Ketika sel-sel sperma pria dan sel-sel
telur wanita telah bersatu, maka tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk
mengubah jenis kelamin individu baru yang telah dibentuk. Jenis kelamin anak
yang ditentukan pada saat pembuahan ini secara langsung maupun tidak langsung
akan mempengaruhi pola perilaku dan pola keepribadian sepanjang hidup individu
yang bersangkutan.
c. Penentuan jumlah anak
Peristiwa penting ketiga
yang terjadi saat pembuahan adalah penentuan
jumlah anak, apakah kelahiran berbentuk tunggal atau kembar. Meski umumnya
dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga
terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua, tiga, empat maupun kembar lima.
Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu
spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama
tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Jika ini terjadi akan menghasilkan kembar
identik. tapi kalau dua ovum dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang
berlainan akan menghasilkan kembar non-identik.
Dilihat
dari perspektif perkembangan, kelahiran anak kembar dan tunggal ini memiliki
perbedaan yang signifikan, serta mempunyai pengaruh terhadap pola perkembangan
sebelum dan sesudah lahir. Dalam lingkungan sebelum lahir, anak dari kelahiran
kembar berbeda dalam hal penting dari anak tunggal. Bagi anak tunggal uterus
ibu sepenuhnya dimilikinya, sehingga ia dapat bebas bergerak dan berkembang.
Sedang bagi anak kembar, ia terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Akibatnya,
salah satu diantaranya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan daripada
yang lain. Lebih jauh, anak kelahiran kembar sering lahir prematur karena rahim
tidak mampu lagi merenggang seiring dengan bertambah besarnya janin. Meski ini
tidak selalu benar, tetapi cacat fisik atau psikologis lebih sering terjadi
pada anak kembar daripada anak tunggal. Kemudian dalam lingkungan pasca lahir,
anak kelahiran kembar juga berbeda dengan anak kelahiran tunggal. Bayi
kelahiran tunggal sudah tentu akan menerima perhatian penuh dari kedua orang
tuanya. Sebaliknya, bayi kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian
orang tua.
d.
Penentuan urutan anak
Posisi anak dalam urutan
persaudaraan merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan
mempunyai pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal ini adalah
karena umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberika peran yang
spesifik terhadap anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau anak bungsu.
Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan
urutannya dalam keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap kepribadian dan
pembentukan sikap anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan
pola perilaku tertentu.
C. Faktor-faktor
yang memengaruhi perkembangan prenatal
Telah
dijelaskan bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan
menentukan perkembangan individu pada periode selanjutnya. Selama periode ini,
rahim merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan janin.
Umumnya, kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari tiap
gangguan. Tapi, hal ini tidak berartu bahwa janin tersebut secara absolut luput
dari pengaruh luar .
Sebagian
besar proses pertumbuhan janin bergantung pada kondisi internal ibu, baik fisik
maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janinnya merupakan satu kesatuan unit organik
yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis
yang sama. Demikian juga tiap gerakan yang dilakukan ibu dapat memberikan
rangsangan berupa pegalaman indera yang beraneka ragam. Karenanya kesehatan
ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat memberi
pengaruh kimia prenatal yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian
traumatik. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain
;
a. Kesehatan
ibu
Penyakit
yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi
jika penyakit ini bersifat kronis, seperti kencing manis. TBC, dan sebagainya.
Demikian pula jika terjadi benturan jika janin berusia tiga bulan disertai
gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza atau cacar.
b. Gizi
ibu
Faktor
lain yang cuup berpengaruh terhadap masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini
adalah karena janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada gizi ibu,
yang diperoleh melalui darah ibunya. Karenanya makanan ibu-ibu yang sedang hamil
harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan cukup karbohidrat untuk
menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.
c. Pemakaian
bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan
kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran
darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan
kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada
sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan
kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak
langsung juga mempengaruhi janin.
d. Keadaan
dan ketegangan emosi ibu
Keadaan
emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa prenatal. Hal ini karena ketika ibu hamil merasa ketakutan,
kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan
psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah kedaerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.
Ibu
yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau semasa
kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang
abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi
diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran
prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir
dan cacat fisik.
D. Tahap-tahap
kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan
a. Tahap-tahap
kelahiran
Para
ahli psikologi perkembangan membagi proses kelahiran dalam tiga tahap, yaitu :
·
Tahap pertama, terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan
berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan
terbuka. Saat tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, dan terjadi
setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama
kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inchi
sehingga bayi dapat keluar dari saluran peranakan ke saluran kelahiran.
·
Tahap kedua, dimulai
ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap
ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini
berlangsung kira-kira 1,5 jam.
·
Tahap ketiga setelah
bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan
dibuang. Tahap akhir inilah yang paling pendek, yang berlangsung hanya beberapa
menit saja.
b. Pengaruh
kelahiran terhadap perkembangan pascalahir
·
Jenis kelahiran
Secara
umum kelahiran dapat dibedakan atas lima jenis: (1)kelahiran normal atau
spontan, (2)kalahiran dengan peralatan, (3)kelahiran sunsang, (4)kelahiran
melintang, dan (5)kelahiran melalui pembedahan caesar. Bayi yang lahir secara
spontan biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan
barunya dibanding bayi yang mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit,
serta menggunakan alat pembedahan.
·
Pengobatan ibu
Belakangan
ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud
menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses kelahiran. Hasil
penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan, semakin lama
dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
·
Lingkungan pralahir
Tiap
kondisi dalam lingkungan pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai
dengan tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada
saat lahir dan penyesuaian pascalahir dibanding dengan kondisi lingkungan yang
nyaman.
·
Jangka waktu periode
kehamilan
Walaupun
lama rata-rata periode kehamilan 38 minggu, namun hanya sedikit waktu yang
lahir tepat waktu. Ada kalanya bayi lahir lebih awal dari waktu rata-rata
(prematur), dan adakalanya pula bayi lahir lebih lambat (postmatur). Bayi yang
lahir prematur biasanya berat lahirnya rendah, beresiko tinggi, dan
cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir
tepat waktu atau lenih lambat. Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir. Sebaliknya, bayi prematur lebih
susah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pascalahir.
·
Perawatan pascalahir
Kelahiran
merupakan suatu “drama penjebolan” secara drastis, yang disertai dengan
perubahan-perubahan kondisi secara radikal revolusioner dari seorang bayi. Hal
ini dapat dipahami, sebab setelah selama 9 bulan berada dalam lingkungan rahim
yang aman dan stabil, janin tiba-tiba berada pada lingkungan yang berbeda dan
bervariasi. Perbedaan yang besar antara lingkungan intern dan lingkungan
ekstern ini mengharuskan bayi beradaptasi secara radikal dan cepat. Keharusan
adaptasi yang tidak disertai kemampuan untuk melakukannya, karena bayi masih
sangat lemah, menuntut perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama ibu.
·
Sikap orang tua
Bila
sikap orang tua menguntungkan, hubungan orang tua dan anak akan baik. Hubungan
baik ini akan dapat membantu bayi dalam beradaptasi dengan lingkungan baru
pascalahir.
E. Implikasi
bagi bimbingan dan konseling
Bagi
seorang konselor mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting
untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal seorang
individu. Perkembangan yang dimaksud bukan hanya perkembangan fisik semata,
namun perkembangan-perkembangan bakal kognisi, afeksi, dan psikomotor juga ikut
berkembang secara tidak sadar. Umumnya para konselor hanya mempelajari
perkembangan psikologi anak pasa saat mereka sudah lahir di dunia, dan
mengabaikan perkembangan yang utuh pada saat seorang individu masih dalam kandungan.
Karenanya mulai sekarang, mempelajari perkembangan individu di masa prenatal
tidak kalah pentingnya.
PERKEMBANGAN MASA BAYI
A.Pengertian
masa bayi neonatal
Masa bayi neonatal merupakan permulaan atau periode awal
keberadaan sebagai individu dan sebagai seorang anak yang dalam kehidupan yan
pertama. Masa bayi di anggap sebagai masa dasar , karena merupakan dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi berlangsung 2 tahun setelah
periode bayi baru lahir. Masa bayi disebut juga :
a. Masa
dasar yang sesungguhnya
b. Masa
di mana perubahan dan perubahan berjalan cepat
c. Masa
berkurangnya ketergantungan
d. Masa
meningkatnya individualism
e. Masa
permulaan berkembanganya penggolongan peran seks
f. Masa
yang menarik
g. Masa
permulaan kreativitas
h. Masa
berbahaya
B. Ciri-Ciri bayi neonatal
1.
Masa periode tersingkat dari semua periode perkembangan.
Masa inidimulai dari kelahiran
sampai bayi menjelang 2 minggu, di mana si bayi harus menyesuaikan kehidupan di
luar rahim ibu. Menurut kriteria medis masa ini akan berakhir sampai tali pusar
lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologi berakhir sesudah gemuk kembali
setelah kehilangan berat badan sesudh melahirkan. Menurut psikologi berakhir pada bayi mulai menunjukan
tanda-tanda kemajuan perkembangan perilaku.
Walaupun singkat masa
bayi pada umumnya di bagi menjadi dua periode :
1. Periode
partunate
periode
ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelha tali pusar
di potong dan di ikat.
2. Periode
neonate
Periode
ini bermula dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir
minggu kedua dari kehidupan di luar tubuh ibu ( pascamatur )
2.Masa terjadinya penyesuaian yang
radikal
Periode ini adalah suatu peralihan
dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Tidak semua bayi mudah mengalami
penyesuaian adajuga yang mengalami kegagalan. Miller mengatakan “ Dalam seluruh
kehidupannya , tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba-tiba dan
sangat menyeluruh”.
3.Masa terhentinya perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat
yang terjadi selama periode pranatal tiba-tiba terhenti dan mengalami
kemunduran seperti : tutunnya berat badan dan kecenderungan menjadi kurang
sehat. Namun, pada akhir periode bayi, keadan perkembangan bayi mulai kembali
seperti pada waktu di lahirkan.
4.Pendahuluan dari perkembanga selanjutnya
Tidak ada yang dapat meramalkan
secara tepat bagaimana perkembangan individu di masa depan, namun perkembangan
bayi yang baru lahir dapat member petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan.
5.Periode yang berbahaya
Dalam periode ini sangat berbahaya,
baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode berbahaya karena
sulitnya mengadakan peyesuaian secara radikal
yang penting pada lingkugan baru dan sangat berbeda, hal ini terbukti
dengan tingginya tingkat kematian. Secara psikologis saat terbentuknya sikap
dari orang-orang yang berarti bagi bayi.
C.
Berbagai penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal
Bayi neonatal harus melakaukan 4
penyesuaian pokok sebelum mereka melanjutkan kemajuan perkembangan yakni :
a. Perubahan
suhu
Didalam rahim
ibu suhunya tetap 100◦F, sedangkan dirumah sakit atau di rumah bekisar 60-70◦F.
b. Bernafas
Kalau tali pusar
di putus bayi harus bernafas sendiri
c. Mengisap
dan menelan
Bayi harus
memperoleh makanan dari mengisap dan menelan, tidak lagi memperolehnya melalui
tali pusar. Reflek-reflek ini belum berkembang sempurna sehingga terkadang bayi
sering kekurangan makanan dan berat badan menurun.
d. Pembuangan
Alat-alat pembuangan
bayi mulai berfungsi segera setelah dilahirkan,sebelumnya pembuangan dilakukan
melalui tai pusar.
D.
Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal
a. Lingkungan
Prenatal
Lingkungan pranatal yang baik akan memberi penyesuaian diri yang
baik pada kehidupan pascanatal. Di lain pihak, terdapat banyak macam gangguan
di dalam rahim ibu yang membuat bayi terpaksa lahir seperti perawatan ibu yang
kurag baik selama hamil, kekurangan gizi akibat kemiskinan, acuh tak acuh
terhadap kehamilannya dan si ibu yang emmiliki penyakit diabetes, itu semua
menyebabkan bayi sulit dalam penyesuaian dan tingkat kematian lebih tinggi.
Bayi yang di lahirkan dengan latar
belakang seperti itu adalah bayi yang neurotic,yang disebabkan karena
lingkunagn janin yang kurang memuaskan. Dalam hal ini tidak perlu menunggu masa
kanak-kanak atau situasi rumah yang buruk atau sebab-sebab lain untuk
menjadikannya seorang neurotic. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipun ia
belum melihat matahari.
b. Jenis
Persalinan
sekalipun teknologi medis canggih
namun persalinan merupakan pengalaman yang berbahaya. Ada 5lima macam
persalinan yaitu :
a. Alamiah
atau spontan
Dalam
persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin dalam hubungannya dengan
alat-alat reproduksi ibu memperrmudah bayi lahir.secara normal dengan posisi
kepala di bawah. Biasanya bayi yang lahir normal lebih berhasil menyesuaikan
diri terhadap lingkungan pascanatal.
b. Pembedahan
Caesar
Jika
hasil pemeriksaan sebelum persalinan menunjukan akan terjadi komplikasi bila
bayi keluar melalui saluran lahir, maka bayi harus dikeluarkan melalui pembelan
didinding perut ibu. Bayi yang lahir melalui pembelahan Caesar biasanya lebih
sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan pascanatal, cenderung pendiam dan
tidak banyak nangis.
c. Sungsang
Dalam
kelahiran sungsang dimana bayi keluaw diawali dengan bokong terlebih dahulu
kemudian di susul oleh kaki dan akhirnya kepala.
d. Melintang
Posisi
janin melintang dalam rahim ibu. Dalam hal ini harus menggunakan alat-alat untuk
persalinan kecuali kalau posisi bayi dapat berubah sebelum proses kelahiran
mulai.
e. Alat
Kalau
janin terlalu besar sehingga tidak dapat keluar secara spontan atau posisinya
sedemikian rupa sehinga tidak memungkinkan untuk persalianan normal, harus
menggunakan alat untuk membatu persalinan.
c. Pengalaman
yang Berhubungan dengan Persalinan
Ada 2 pengalan yang berpengaruh
besar pada penyesuaia pascanatal yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh
obat-obatan selama proses persalinan dan mudah atau sulitnya bayi dapat
bernafas. Bayi yang ibunya banyak mengonsumsi obat-obatan selama persalinan
menunjukan perilaku yang kurang teratur , mengantuk selama tiga hari atau lebih
setelah dilahirkan dan berat badannya menurun dan memerlukan aktu yang lama
untuk mengembalikan seperti semula. Berbeda dengan bayi yang ibunya jauh dai
pengaruh obat-obatan selama persalinan.
Gampang tidaknya bayi bernafas juga
mempengaruhi penyesuaian diri. Kalau
terjadi gangguan dalam penyediaan oksigen untuk otak sebelum atau selama persalinan
anoxia, maka bayi akan mati. Adapum hidup mungkin ia akan menderita kerusakan
otak sementara ataoun selamanya. Meskipun anoxia dapat terjadi pada persalinan
namun lebih sering terjadi pada peralinan cepat yaitu persalinan yang
berlangsung kurang dari 2 jam.
d. Lamanya
Periode Kehamilan
Mereka yang dilahirkan sebelum
waktunya dikenal sebagai bayi-bayi premature, sedangkan yang lahirnya melewati
waktunya dikenal sebagai postmatur atau bayi postterm. Bayi premature memiliki
beberapa kriteria di antaranya rendahnya berat badannya,usia
kehamilan,pengerasan tulang,lingkar kepala, iritabilitas,refleks,keadaan gizi
dan penilaian neurilogis. Namun, sedikit peneliti yang menggunakan kriteria
tersebut. Dalam banyak kasus, kalau panjang bayi 20 inci atau lebih dan
beratnya 8 pon atau lebih, maka bayi dianggap bayi yang terlambat lahir. Kalau
panjangnya kurang dari 19 inci dan beratnya 5 pon 8 ons atau kurang maka bayi
di anggap bayi yang belum cukup umur. Semakin banyak kurangnya dari yang normal
bagi kelompok jenis kelamin dan ras,semakin dianggap sebagai belum cukup umur.
Sebaliknya semakin banyak melenihi dari yang normal, semakin dianggap bayi yang
lahir terlambat. Bayi-bayi yang lahir lewat umur lebih cepat dan lebih berhasil
menyesuaikan diri sedangkan nayi-bayi yang belum cukup umur biasanya mengalami
komplikasi dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pascanatal.
e. Sikap
Orang Tua
Cepat atau berhasilnya bayi yang
baru lahir menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal sangat dipengaruhi
sikap orang tua. Kalau sikap orang tua kurang menyenangkan apapun alasannya hal
ini dapat membuat bayi akan menghalangi keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal. Sebaliknya, jika orang tua sikapnya menyenangkan dan
memperlakukan bayi sedemikian rupa akan mendorong penyesuaian yang baik.
Sekalipun sikap ibu lebih penting daripada sikap ayah, namun sikap ayah tidak
dapat diabaikan. Secara tidak langsung sikap ayah mempengaruhi sikap ibu.
Secara langsung sikap ayah penting karena pengaruhnya pada ara ayah menghadapibayinya
yang baru lahirdan cara mereka merawat bayi setelah bayi dibawah pulang ke
rumah dari rumah sakit. Kondisi yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi
:
1. Persaingan
tugas sebagai orang tua
2. Pengalaman
melahirkan
3. Kondisi
fisik ibu setelah melahirkan
4. Cemas
tentang biaya
5. Cacat
6. Penyesuaian
diri bayi pascanatal
7. Tangisan
bayi
8. Kebencian
orang tua pada perawatan, privasi, dan biaya pengeluaran
9. Gelisah
tentang kenormalan bayi
10. Gelisah
tentang kelangsungan hidup bayi.
f. Perawatan
Pascanatal
Secara keseluruhan mutu perawatan
pascanatal amat penting dalam menentukan jenis penyesuaian diri yang dilakukan
bayi. Ketiga aspek itu adalah banyaknya perhatian yang diperoleh bayi untuk
meyakinkan kebutuhannya akan dipenuhi dan dalam waktu yang relative cepat, banyak
rangsangan yang diperoleh dari waktu ke waktu sejak dilahirkan, dan derajat
kepercayaan orang tua terutama ibu dalam memenuhi kebutuhan bayi.
E. Ciri-ciri
bayi
Karena adanya bayi premature dan
pascamatur maka jelaslah bahwa tidak semua bayi menunjukan tingkat perkembangan
fisik dan mental yang sama.
a. Perkembangan
Fisik
1. Ukuran
Saat dilahirkanbayi biasanya memilki
berat 3 kg dan panjang 50 cm. pada bayi yang aktif perbandingan berat dan
panjang lebih kecil dibandingkan janin yang kurang aktif. Pada umumnya bayi
laki-laki lebih berat dan lebih panjang dibandingkan perempuan. Terdapat
perbedaan individual yang mencolok antara bayi laki-laki dan perempuan.
2. Anggota
Tubuh Bayi
Otot-otot bayi bayi yang baru lahir
umumnya halus,kecil dan tidak terkendali. Tulang sma halnya dengan otot halus
dan lentur sehingga mudah patah dan retak. Kulitnya halus dan gampang terkena
bisul. Dagingnya kuat dan elastis. Kulit bayi putih lebih terang karena
pertubuhannya lama, sedangkan kulit bayi yang buakn putih akan lebih gelap.
Sering terdapat rambut-rambut halus dipunggung bayi tetapi itu semua akna
segera hilang. Mata bayi kulit putih berwarna biru keabu-abuan sebelum berubah
menjadi warna tetap. Mata bayi yang bukan kulit outih berwarna hitam kecoklatan
sebelum berubah menjadi warna tetap.
3. Proporsi
Fisik
Bayi yang baru lahir bukanlah
miniature orang dewasa, kepalanya kira-kira seperampat dari panjang tubuh,
kepala orang dewasa kira-kira sepertujuh dari panjang tubuh. Tengkorak diaats
maat perbandingannya lebih besar di bandingkan bagian tengkorak lainnya,dagunya
sangat kecil,ukuran mata hamper sempurna,hidung sangat kecil dan hampir rata
dengan mulut,lehernya sangat pendek sehingga tidak terlihat, bahu sempit ,perut
buncit,tangan dan kakinya kecil.
4. Fungsi
Fisiologis
Dengan tangisan bayi pada waktu
dilahirkan paru-paru dipompa dan pernafasan dimulai. Denyut jantung bayi yang
baru lahir lebih cepat dibandingkan orang dewasa karena jantung bayi lebih
kecil dibandingkan nadinya. Kalau
pergerakan tubuh dibatasin dengan membungkus tubuh bayi, maka denyut jantung
akan lebih stabil. Akibatnya bayi lebih tenang,tidur lebih banyak,dan mempunyai
denyut jantung lebih rendah. Bayi yang sehat subu tubuh lebih tinggi dan banyak
berubah dibandingkan orang dewasa.
Gerakan reflex berupa mengisap
terjadi bila si bayi lapar dan bibirnya disentuh. Irama lapar pda bayi belum
teratur sampai beberapa minggu setelah lahir hal ini membuat tuntutan lapar
tidak teratur sehingga kontraksi lapar pada bayi lebih hebat di bandingkan
orang dewasa, sehingga bayi mengalami sakit saat benar-benar lapar. Pembuangan
kotoran bayi dimulai beberapa jam setelah lahir yang biasa terjadi dalam
keadaan tenang dan terjaga atau sekitar 1 jam setelah makan. Tidur bayi
terputus oleh beberapa saat terjaaga yang singkat yang terjadi setiap 2-3 jam.
Pada malam hari saat-saat terjaga lebih singkat dibandingkan siang hari.
b. Aktivitas
Bayi
Gerakan bayi tampak beberapa saat
setelah lahir. Gerakan –gerakan tersebut tidak terkoordinasi dan berarti
dikarenakan belum matangnya kondisi neurofisilogis. Meskipun gerakan bayi
bersifat acak dan tidak berfungi namun dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Aktivitas
Menyeluruh
Kegiatan menyeluruh terjadi
diseluruh bagian tubuh bila salah satu bagian tubuh dirangsang sekalipun.
2. Aktivitas
Khusus
Aktivitas khusus meliputi
bagian-bagian tubuh tertentu. Aktivitas ini termasuk gerakan reflex. Yang
merupakan tanggapan yang tepat terhadap rangsangan indra khusus dan tidak
berubah dengan pengulangan rangsangan
yang sama. Gerakan rfleks itu penting seperti gerakan
mata,bibir,lidah,mengisap dan lain-lain. Dan selanjutnya tanggapan umum, yang
menggunakan kelompok otot yang lebih besar daripada otot-otot yang terlibat
dalam reflex-refleks dan yang dapat dibangkitkan rangsangan dari luar mauapun
dari dalam. Penganlaman-pengalaman bayi pranatal pada saat dilahirkan
mempengaruhi kegiatan bayi. Bayi-bayi yang snagat giat pada waktu janin
cenderung lebih aktif.
Kondisi tubuh bayi sangat
mempengauhi aktivitas bayi neonatal seperti lapar, sakit dan perasaan tidak
enak. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi bayi seperti cahaya dan banyaknya
suara.
c. Vokalisasi
Bayi
vokali bayi neonatal dpat dibagi dalam dua kategori yaitu menagis
yang merupakan bentuk suara yang menonjol dan merupakan gerakan reflex murni
yang erjadi ketika udara masuk kedalam
tali suaranya yang menyebabkan tali suara begetar. Tujuannya untuk memompa
paru-paru sehingga memungkinkan pernafasan dan memberikan oksigen yang cukup
untuk darah. Kegiatan menyeluruh selalu menyertai tangis bayi. Semakin keras
tangisan bayi semakin luas aktivitasnya dan meruoakan petunjuk bahwa bayi butuh
perhatian , jadi hal itu merupan bentuk dosen. Selanjutnya adalah suara
eksplosif seperti nafas yang berat yang merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan
dan terjadi secara kebetulan dan jika dilihat berdasarkan jangka panjang ,
jenis suara ini lebih penting karena lambat laun suara ini akan diperkuat dan
berkembang menjadi ocehan yang selanjutnya berkembang menjadi bicara.
d. Kepekaan
Bayi
Kriteria terbaik yang dapat
digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya kemampuan sensorik adalah reaksi
motorik terhadap rangsangan sensorik yang biasanya terjadi bila alat-alat
sensorik dirangasang. Tidak adanya reaksi bukan tidak adanya kepekaan. Itu
hanya berarti bahwa rangsangan yang digunakan terlalu lemah untuk dapat
membangkitkan reaksi. kemampuan sensorik bayi yaitu :
1. Penglihatan
Bayi neonatal tidak buta namun daya
penglihatannya setengah dari daya penglihatan orang dewasa karena batang
matanya belum berkembang dan penglihatan warna sangat minim karena bagian
kerucut mata belum berkembang.
2. Pendengaran
Pendengaran merupakan indera yang
paling sedikit berkembang setelah kelahiran, hal ini dikarenakan telinga terumbat cairan amniotic . nada
frekuensi rendah dapat dengan cepat di dengar bayi di bandingkan frekuensi
tinggi dan bayi lebih cepat mendengar suara manusia di bandingkan suara yang
lain. Pendengaran secara normal berkembang dalam tiga atau empat hari pertama.
3. Penciuman
Sel-sel untuk penciuman telah
berkembang pada waktu lahir, bayi akna menghindar rangsangan yang kurang
mnyenangkan dengan cara menangis ataupun membolak-balikkan badannta, sedangan
dengan rangsangan yang menyenangkan bayi akan mengisap-ngisap dan tubuh dalam
keadaan tenang.
4. Pengecapan
Indera pengecap sangat dipengaruhi
oleh indera penciuman .pada umumnya bayi memberikan reaksi yang positif kepada
rangsangan yang manis dengan tubuh yang tenang dengan mengisap-isap dan
memberikan reaksi yang negative kepada rangsangan yang asin,asem,dan pahit
dengan menangis dan menggeliat-geliat.
5. Kepekaan
Organic
Kepekaan terhadap rasa lapar sudah
sepenuhnya berkembang, pada saat lahir dan kontraksi-kontraksi lapar terjadi
pada hari pertama.
6. Kepekaan
Kulit
Alat
indera untuk perabaan,tekanan dan suhu sudah berkembang sejak lahir .
kulit bibir sangat peka untuk di raba dari pada kulit tubuh,paha dan lengan.
Kepekaan terhadaprasa dingin lebih berkembang dari pada rasa panas.
7. Kesadaran
Karena alat-alat indera yang penting
belum berkembang sepenuhnya yairu mata dan telinga, sehingga menyebabkan bayi
belum menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Lambat laun, alat-alat indera
tesebuat akan berfungsi lebih baik, sehngga bayi aka lebih sadar dunia sekitar
mereka. Kesadaran bayi dipengaruhi obat-obatan yang digunakan saat kelahiran
dan efeknya obatan ini lebih bertahan lamapada bayi di bandingkan orang dewasa.
Pada bayi premature lebih lama untuk ,emyadari pada yang terjadi disekitarnya.
e. Emosi
Bayi Neonatal
Reaksi emosionala pada bayi hanya dapat
di uraikan sebagai keadaan menyenangkan dan tidak menyeangkan. Yang pertama di
tandai tubuh tenang dan yang kedua tubuh tegang. Cirri yang meninjil dari
kedaan emosi adalah tidak adanya tingkat reaksi yang menunjukan tingkat
intensitas yang berbeda.
f.
Permulaan Kepribadian
Anak-anak dilahirkan dengan perbedaan sifat dan
karakterisitik yang tercermin dalam tingkat altivitas dan kepekaan yang
kemudian akan berkembang menjadi kepribadian individual. Terdapat sejumlah
factor yang mempengaruhi kepribadian bayi misalnya lingkungan pranatal bayi
yang terganggu yang dapat menyebabkan perubahan pola perilaku bayi neonatal.
Gangguan ini sangat penting terutama kalau terjadi pada bagian kehidupan
intrauterine yang dapat menyebabkan keadaan hioeraktif dan bayi lebih cepat
marah. Bayi yang dipisahkan dari ibumya setelah kelahiran tidak dapat
mengadakan penyesuaian diri sebaik bayi yang tetepa tinggal bersama ibunya.
Sikap ibu terhadap bayinya yang tercermindalam perilaku ibu mempengaruhi
perkembangan kepribadian bayi.
F. Bahaya
pada bayi neonatal
Meskipun peride ini sangat singkat,
namun merupakan salah satu periode yang berbahaya dalam rentang kehiudpan.
Bahaya dalam periode ini mungkin berbentuk fisik,psikologis ataupun keduanya
dan dapat mempengaruhi penyesuaiandiri saat ini dan masa depan.
a. Bahaya
fisik
Beberapa bahaya
fisik bersifat sementara sementara lainnya dapat mempengaruhi seluruh pola kehidupan individu.bahaya fisik
yang paling keras adalah kematian bayi adapun penyebabnya yaitu :
1. Lingkungan
pranatal yang tidak baik
Lingkungan
yang tidak baik ini akna menyebabkan bayi kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan kehidupan pascanatal . dan factor lain yang membuat bayi tegang dan
grlisah adalah tekanan yang di alami ibu dalam waktu yang lama.
2. Persalinan
yang sulit dan ruwet
Persalinan
yang sulit dan ruwet sering menyebabkan kerusakan otak sementara atau
seterusnya. Seperti halnya dengan kelahiran yang menggunakan alat-alat akan
yang kemungkinan terjadi adalah kerusakan otak dan hal yang sama pada kelahiran
pembedahan Caesar yang menyebabkan anoxia, hilangnya oksigen untuk otak yang
bersifat sementara .jika anoxia ini terjadi lebih lama makan ekrusakan otak
akan terjadi lebih besar. Semakin ruwet persalinan maka semakin banyak
kerusakan pada otak, maka efeknya pada penyesuaian bayi pada masa pascanatal
yang sering tampak pada perilaku tidak terkoordinasi,hioeraktif,kesuiitan
belajar dan masalah emosional.
3. Kelahiran
bayi kembar
Bayi
kembar biasanya lebih lemah dibandingkan bayi tunggal, hal ini disebabkan
karenah penuh sesak saat masa pranatal yang menghambat gerakan janin. Bayi ini
cenderung lahir sebelum waktunya dan
menambah permasalahan dalam penyesuaian diri.
4. Postmatur
Kelahiran
ini berbahaya semata-mata bukan karena ukuran bayi yang besar melainkan
munggunakan alat bantu saat kelahiran yang menyebabkan kerusakan otak dan bayi
mengalami masalah dalam penyesuaian neonatal dan penyesuaian social sangat
buruk yang membutuhkan pendidikan khusu pada usia 7 tahun.
5. Premature
Keadaan
belum cukup umur menyebabkan lebih banyak kematian dan kerusakan otak karena
tengkorak kepala belum cukup berkembang untuk melindungi otak dari
tekanan-tekanan yang dialami selama persalinan. Biasanya hal ini menyebabkan
keterlambatan di bandingkan seusianya
yang lain. Efek jangka panjang yangdialami bayi premature sebagai berikut :
a. Perkembangan
fisik dan kesehatan
Bayi premature
biasanya lebih kecil di bandingkan bayi normal lainnya meskipun telah mengalami
masa pubertas dan juga Selma tahun pertama sampai anak-anak bayi premature
seling mengalaimi sakit yang lenih parah di bandinhkan bayi normal. Mereka juga
sering mengalami cacat fisik, terutama cacat mata akibat anoxia.
b. Keterlambatan
perkembangan
Sampai usia dua
aatu yiga tahun mereka mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan bayi normal
lainnya seperti duduk,berdiri dan berbicara
c. Perilaku
sensorik
Bayi premature
sangat pek terhadap suara,warna,dan objek yang bergerak sehingga ketika
bertambah besar dia akan lebih merasa terganggu dibandingkan bayi normal.
d. Pengendalian
motorik
Bayi premature
sering janggal dan mempunyai sikap tubuh yang buruk dan juga celebral palsy
sebagai akibat dari kerusakan.
e. Perkembangan
biacara
Perkembangan
bicara bayi premature lebih lambat,mengalami cacat dalam berbicara seperti
gagap dan cenderung memiliki kosakata yang sedikit dan melakukan banyak
kesalahan dalam menyusun struktur kalimat.
f. Inteligensi
Anak premature
memiliki IQ lebih rendah di bandingkan anak norml dan mengalami cacat mental
akibat luka otak
g. Sosialisasi
Penyesuaian
social anak premature lebih buruk di bandikan anak normal hal ini berlkangung
sampai remaja dan sebagian disebbekan karena sikap orang tua yang sangat
melindungi.
h. Perilaku
emosional
Bebrapa anak
premature cenderung apatis secara emosional, mudah marah,mudah
tersinggung,bersikap negatif.
i.
Perilaku menyimpang
Bayi yang
mengalami kerusakan otak ketika betambah besar akan menunjukan perilaku
menyimpang seperti kecelakaan,gerak-gerik yang gelisah dan hiperkinetik dan
perilaku yang tidak teratur.namun jika kerusakan otak tidak parah merekan akan
menunjukan perilaku menyimpang seperti perilaku yang kurang matang dan
mementingkan diri sendiri. Hal ini terutama karena terlampau dilindungin oleh
orang tua yang selalu khawatir.
6. Perubahan
suhu yang radikal dapat menyebankan pneumonia .
b. Bahaya
psikologis
Bahaya psikologis cukup
penting untuk jangka panjang dalam penyesuaian diri bayi. Cacat psikologis yang
diperoleh selama masa bayi neonatal dapat menumbulkan masalah dalam penyesuaian
diri individual sepanjang hidup.
1. Kepercayaan
tradisional mengenai kelahiran.
Adanya
kepercayaan yang mengatakan bahwa bayi yang kembar akan lebih lemah
dibandingkan yang tunggal, bayi premature lebih lemah mentalnya dari bayi
normal, bayi yang dibuahian dalam musim dingin mencapai saat krisis dalam
perkembangan, bayi yang lahir dalam jangka waktu satu tahun setelah saudaranya
mengalami lingkungan pranatal yang kurang baik dibandingkan waktu yang jarak
kelahirannya lebih panjang, bayi yang lahir pada bulan gembiran misalnya musim
semi atau musim panas akan menghasilkan tipe keribadian ekstrovet sedngkan
lahir di bulan-bulan yang suram misalnya
musim gugur dan musim dingin akan menghasilka kepribadian introvert, itu semua
telah dipercayai berabad-abad namun sampai sekarang belum ada bukti yang
menyatakn kebenaran itu semua.
2. Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan
bayi neonatal bagi beberapa orang tua menakutkan, ketika
bayi dirumh sait ketidakberdayaan bayi ditanganin oleh dokter maupun perawat,
ketika bayi di bawa pulang orang tua merasa tidak yakin dengan kemampuannya
menghadapi ketidakberdayaan si bayi. Hal ini cenderung terjadi pada anak
pertama, untuk anak-anak selanjutnya orang tua lebih tenang dalam menghadapi
ketidakberdayaansibayi karena telah meiliki pengalaman dari ank pertamanya.
3. Individualitas
bayi
Kebanyakan
orang dewasa mendalami kepustakaan dalam
merawat anak menjelang kelahiran anak pertma atau mereka telah menetapkan
norma-norma sesuai anak-anak sebelumnya,
sehingga mereka gelisah jika anaknya berbeda perilakunya dengan anak
sebelumnya. Kegelisahan diungkapakan dengan perlakuan mereka kepada bayi
yang mempengaruhi kehidupan bayi pada
masa pascanatal. Dalam kondisi ini individualitas bayi menjadi bahaya
psikologis yang aka merusak penyesuian diri bayi yang tidak terjadi pada masa
neonatal maliankan smapai kanka-kanak, kecuali orang tua menerima
individualitas bayi sebagai sesuatu yang normal.
4. Keterlambatan
perkembangan
Biasanya
keterlambatan ini terjadi pada bayi remature dan mengalami lika saat kelahiran,
namun bayi normal juga mengalami perlambatan apabila terkena penyakit dn kurang
sesuai perpindahan dari asi ke susu formula. Hal ini membuat ibu gelisah
sehingga mereka berfikit bayinya terlalu lembut untuk mendapatkan perilaku yang
demikian rupa, sehingga ibu tidak mau merangsang dengan mengajak bicara,menggendong,
mengayun dan melatih tangan dan kakinya secara teratur. Tidak adanya rangsangan
justru memperlambat perkembangan.
5. Terhentinya
perkembangan
Terhentinya
perkembangn pada anak itu normal namun banyak orang tua yang beluim
menyadarinya sehingga orang tua mengalami kegelisahan yang membuat mereka harus
berhati-hati dalam menjaga anaknya agar tidak semakin banyak terhentinya
perkembangan, kurangnya kepercayaan kepda perawat anak dan kalau tidak
mengalami perkemabnagn juga si ibu akan mengalami krisi kepercayaan dan
kemudian akibatnya mengurasi salah satu unsure penting yaitu rangsangan
terhadap bayi.
6. Kurangnya
rangsangan
Dahulu
orang kebanyakan melahirkan di rumah sendiri sehingga setelah melahirkan anak
mereka dapat langsung menggendongnya,menyanyikannya,dan mengajak berbicara.
Namun, sekarang banyak orang yang melahirkan dirumah sakit, tetapi setelah
proses kelahiran bayi langsung di bawa keruangan tersendiri sehingga si ibu
kurang memberikan rangsangan. Sesungguhnya rangsangan dini membantu bayi untuk mengatasi
keadaan kaget yang merupakan ciri dari hari pertama setelah lahir dan
mempersingkat periode terhentinya perkembangan. Di samping itu, semakin banyak
bukti yang menunjukan bahwa bayi yang diajak bicara dan diberi objek-objek
bergerak untuk dilihat dapat mengatasi beberapa kelambatan perkembangan dalam
penglihatan dan pendengaran.
7. Kemurungan
orang tua baru
kemurungan
banyak dialami oleh ibu hal itu disebabkan hal fisik dan psikologis. Namun,
bagi seorang ayah kemurungan itu lebih cenderung ke psikologis drri pada
fisiologis. Kemurungan orang tua dapat dan sering kali merusak penyesuaian diri
bayi pada kehidupan pascanatal.
8. Sikap
yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti
Sikap-sikap
ini timbul dikarenakan keterkejutan orang tua terhadap beberapa factor
diantaranya tanggung jawab baru orng tua, jenis kelamin bayi dan penampilannya.
Jadi, sikap bayi sangat memperngaruhi perilaku ibu, kalau hal ini dimulai
dengansikap yang kurang menyenangkan
makan sikap ini akan semakin meningkap sehingga masalah-masalah dalam
penyesuaian bayi memburuk.
MASA BAYI
Masa bayi berlangaung 2 tahun pertama setelah
periode bayi yang baru lahir 2 minggu. Masa bayi akan digunakan untuk
membedakan dengan pasca natal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
Keadaan tidak berdaya bayi tidak sekejap saja menghilang, melainkan setiap
hari, setiap minggu, setiap bulan bayi semakin mampu mandiri. Sehingga saat
masa bayi berakhir pada ulang tahun ke 2, ia menjadi manusia yang berbeda
dengan awal masa bayi.
Ciri-Ciri
Masa Bayi
·
Masa bayi adalah masa
dasar yang sesungguhnya
Masa bayi adalah
dasar periode kehidupan karena pada masa ini pola perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk. Menurut Freud penyesuaian diri yang kurang baik pada
masa dewasa berpangkal pada pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik
·
Masa bayi adalah masa
pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat
Bayi berkembang
pesat baik fisik maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan, perubahan
tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga kemampuan. Bayi tidak akan
segemuk saat dilahirkan, anggota-anggota tubuh berkembang lebih baik terhadap
kepala yang besar. Terjadi juga perubahan pertumbuhan tinggi dan berat tubuh
·
Masa bayi adalah masa
berkurangnya ketergantungan
Apabila bayi
sudah memungkinkan untuk berdiri, duduk, berjalan, dan menggerakkan benda-benda
maka tingkat ketergantunganya kepada orang lain akan berkurang. Hal ini
disebabkan karena gerakan-gerakan bayi yang acak dan terkoordinasi tersebut
memungkinkan bayi melakukanya sendiri sebelum dilakukan orang lain. Bayi
cenderung ingin mandiri, dan apabila dilarang, ia akan protes dengan menangis
·
Masa bayi adalah masa
meningkatnya individualitas
Bayi sudah mulai
mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Sehingga, individualitas
yang muncul pada waktu lahir semakin menonjol pada saat menjelang masa akhir
bayi
·
Masa bayi adalah
permulaan kreativitas
Dalam
bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan
dasar bagi kreativitasnya serta untuk penyesuaian diri dengan pola-pola yang
diletakkan orang lain. Dan sebagian besar dipengaruhi oleh perlakuan-perlakuan
orang disekitarnya terutama orang tua
TUGAS DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI
Semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan
makanan padat, mampu mengendalikan alat-alat pembuangan, mempelajari
dasar-dasar berbicara, berhubungan secara emosional dengan orang tua dan
saudara-saudara kandung. Tentu saja sebagian besar tugas perkembangan ini belum
sepenuhnya mampu dilakukan oleh bayi, namun dasar-dasarnya sudah harus
diletakkan. Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas perkembangan
akan mengalami kesulitan pada saat mencapai masa awal kanak-kanak
PERKEMBANGAN FISIK
Terjadi perubahan-perubahan dalam fisik bayi
tersebut sejak dilahirkan sampai besar. Mulai dari berat badan, tinggi, jumlah
tulang, gigi, susunan saraf. Berat bayi biasanya bertambah 2 kali lipat pada
usia 4 bulan. Pada usia 1 tahun, berat bayi rata-rata 3 kali berat waktu lahir.
Tinggi bayi waktu 4 bulan sekitar 23-23 inci, pada usia 1 tahun sekitar 28-30
inci dan pada usia 2 tahun 32-34 inci. Jumlah tulang menigkat selama masa bayi.
Pengerasan tulang terjadi pada tahun 1 tetapi belum selesai sampai masa puber.
Gigi pada bayi rata-rata 4-6 gigi susu dalam 1 tahun dan 16 pada usia 2 tahun.
Berbicara tentang sususan saraf, maka otak besar, otak kecil akan bertambah.
Otak kecil akan bertambahn beratnya 3 kali lipat satu tahun sesudah kelahiran,
hal ini juga berlaku untuk otak besar
PERKEMBANGAN BERBICARA
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk
dapat berkomunikasi dengan orang lain, semua muka pembicara, nada suara,
isyarat-isyarat tangan akan membantu bayi mengerti apa yang akan dikatakan
kepadanya. Pada awalnya, bayi akan
belajar bicara. Dalam proses ini bayi akan sulit sekali berbicara dalam tahun
pertama. Maka alam memberikan bentuk-bentuk pengganti komunikasi yang digunakan
sampai mereka siap untuk berbicara. Dalam pola belajar berbicara biasanya
terdapat 4 bentuk prabicara : menangis, berceloteh, isyarat, dan pengungkapan
emosi.
·
Menangis
Menangis adalah
salah satu dai cara pertama bayi berkomunikasi dengan dunia pada umumnya.
Menangis juga salah satu tindakan sosial yang dilakukan oleh bayi yang
menandakan suatu peralihan dari pihak bayi, dari diam-diam bergantung pada ibu
menjadi mampu bergabung dengan pihak luar.
·
Berceloteh
Dengan
berkembangnya mekanisme suara, bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi
eksplosif. Beberapanya ditahan dan pada akhirnya berkembang menajdi ocehan.
·
Isyarat
Bayi akan
menggunakan berbagai macam isyarat sebagai pengganti bicara. Bayi akan terus
menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kata-kata untuk membuat kalimat.
Contohnya dengan menggerakkan tangan dan tersenyum menandakan bahwa byi ingin
digendong
·
Ungkapan-ungkapan emosi
Biasanya
ungkapan-ungkapan emosi ini terlihat dari isyarat-isyarat wajah bayi. Misalnya,
jika bayi merasa senang, ia akan menenangkan badannya, melambaikan lengan dan
kaki, tersenyum.
PERILAKU EMOSIONAL DALAM MASA BAYI
Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk
sederhana. Dengan bertambahnya usia, berbagai reaksi emosional menjadi kurang
tersebar, lebih terbedakan. Ada 2 ciri khusus dalam masa bayi. Yang pertama,
emosi bayi sangat berbeda dengan emosi orang dewasa atau remaja. Kedua, emosi
biasanya lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada
periode-periode lain. Ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan intelektual
bayi sehingga mereka mudah dan cepat bereaksi terhadap rangsangan pada masa
lalu yang membangkitkan reaski emosional.
PERKEMBANGAN SOSIALISASI
Pengalaman sosial yang dini memainkan peranan yang
penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku
terhadap orang lain. Kehidupan bayi berpusat di rumah, maka dirumahlah
diletakkan dasar perilaku dan sikap sosialnya kelak. Penelitian tentang
penyesuaian sosial anak-anak yang lebih besar bahkan remaja menunjukkan
pentingnya peletakkan dasar-dasar sosial pada masa bayi. Hal ni berdasarkan 2
alasan yaitu yang pertama ialah jenis perilaku yang diperlihatkan bayi dalam
situasi sosial mempengaruhi penyesuain pribadi dan sosialnya. Contohnya seperti
seorang anak yang cenderung senyum lebih banyak banyak memancing perasaan yang
intensif dari ibu. Alasan yang kedua adalah sekali terbentuk dasar-dasar itu
cenderung menetap kalau anak menjadi besar. Contohnya, anak yang pada bayi
banyak menangis akan cenderung lebih agresif dan menunjukkan perilaku-perilaku
untuk mencari perhatian orang lain.
AWAL TUMBUHNYA MINAT DALAM BERMAIN
Terdapat ciri-ciri dalam permainan bayi yang
tentunya berbeda dengan permainan anak muda/belia. Yang pertama adalah dalam
permainan bayi tidak dikenal adanya aturan-aturan. Permainan dianggap permainan
yang bebas dan spontan. Bayi bermain kapan daja dan dengan cara apapun, tanpa
pembatasan-pembatasan dalam cara bermain. Kedua, dalam masa bayi permainan
lebih dalam bentuk permainan sendiri dan tidak bersifat sosial. Ketiga, mainan
dan alat-alat bermain saat ini belum sepenting pada periode-periode berikutnya.
Yang berarti bahwa permainan bayi dapat dilakukan dengan tiap benda yang
merangsang rasa ingin tahu dan hasrat menjelajah. Dan keempat, permainan bayi
biasanya lebih banyak pengulangan atau tidak beragam. Hal ini dikarenakan bayi
kurang memiliki keterampilan yang memungkinkan adanya beraneka ragam permainan
anak.
·
Perkembangan bermain
mengikuti suatu pola
Bermain dalam
tahun-tahun masa bayi banyak dipengaruhi oleh perkembangan fisik, motorik, dan
mental. Pola perkembangan ini sama bagi semua bayi, maka pola bermain juga sama
dan dapat diramalkan. Pola bermain yang berbeda juga mengikuti pola tertentu.
Ini berlaku untuk permainan manipulatif dan bermain dengan mainan. Dalam
permainan dengan mainan, pada mulanya anak akan meramasinya dan kemudian
menggunakannnya untuk membentuk sesuatu atau untuk melengkapi permainan
khayalannya.
·
Nilai bermain dalam
masa bayi
Menurut Bruner “
bermain adalah aktivitas serius”. Yang selanjutnya ia menjelaskan bahwwa
bermain memberikan kesempatan bagi bayi untuk banyak belajar, dua diantarnya
adalah pemecahan masalah dan kreativitas. Sumbangan yang juga penting adalah
masuknya informasi bagi bayi mengenai lingkungannya, orang-orang dan
benda-benda di lingkungannya. Selain itu bermain juga dapat memberikan
kegembiraan. Apabila tidak ada kesempatan untuk bermain, tidak ada alat-alat
permainan untuk merangsang maka bayi akan bosan dan menghabiskan waktunya
dengan menangis untuk memperoleh perhatian.
PERKEMBANGAN PENGERTIAN
Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu
yang ada disekitarnya. Sebab itu, bayi harus memperoleh pengertian mengenai apa
yang diamati melalui pengamatan dan belajar. Hal ini sebagian bergantung pada
tingkat kecerdasan dan sebagian lagi pada pengalaman sebelumnya.
·
Bagaimana pengertian
perkembangan
Persepsi pertama
bayi diperoleh melalui penjelasan sensorik. Bayi memandang, meraba, mencium bau
dan mengecap objek yang dapat dijangkaunya. Kemudian, dengan perkembangan
koordinasi otonya, ia akan dapat memperoleh lebih banyak arti dengan memegang
apa yang dapat diraihnya. Menjelang akhir masa bayi, bayi mulai menyusun
kata-kata menjadi kalimat yang biasanya dimulai dengan “siapa”, “apa”, dan
“mengapa”. Pada saat usia 2 tahun, bayi
dapat membuat generalisasi sederhana berdasarkan pada berbagai pengalaman yang
sama yang hubungannya pernah diamati. Banyak konsep yang penting untuk
penyesuain diri dipelajari secara sederhana dalam masa bayi. Dengan meluasnya
cakrawala sosail bayi selama masa kanak-kanak dan masa remaja, arti-arti baru
ditambahkan pada dasar yang sudah ada pada saat ini.
PERMULAAN MORALITAS
Bayi tidak memiliki hirearki nilai dan suara hati.
Bayi tergolong nonmoral, tidak bermoral maupun tidak amoral, dalam artian
perilakunya tidak dibimbing norma-norma moral. Tetapi, lambat laun ia akan
mempelajari kode moral dari orangtua dan kemudian dari guru-guru dan
teman-teman bermain. Belajar berperilaku moral yang diterima oleh sekitarnya
merupakan proses yang lama dan lambat, tetapi dasar-dasarnya diletakkan dalam
masa bayi dan berdasarkan dasarr-dasar inilah bayi membangun kode-kode moral.
Karena keterbatasan kecerdasan, bayi menilai sesuatu benar atau salah suatu
tindakan menurut kesenangan atau kesakitan yang ditimbulkan, dan bukan menurut
baik atau buruknya efek suatu tindakan terhadap orang lain.
·
Peranan disiplin dalam
masa bayi
Tujuan utama
dari disiplin adalah mengajarkan kepada anak, apa yang menurut dia dianggap
kelompok sosial yang salah dan benar, dan mengusahakan agar bertindak sesuai
pengetahuan ini. Sepanjang masa bayi, bayi harus belajar melakukan
reaksi-reaksi khusus yang benar terhadap pelbagai situasi tertentu di rumah dan
disekelilingnya.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM MASA BAYI
Potensi untuk perkembangan kepribadian sudah ada
pada waktu lahir. Seperti diakatakan oleh Thomas dan kawan-kawan habwa
“kepribadian dibentuk oleh tempramen dan lingkungan yang terus menerus saling
mempengaruhi. Di dunia in tidak ada individu yang memiliki sifat fisik maupun
sifat mental bawaan yang sama atau pengalaman lingkungan yang sama, maka tidak
akan ada 2 orang yang mengembang
·
Masa bayi-Periode
kritis dalam perkembangan kepribadian
Masa bayi sering
disebut sebagai masa kritis karena pada saat ini diletakkan dasar di mana
struktur kepribadian dewasa akan dibangun. Yang paling penting, penelitian
genetika mengenai menetapnya sifat kepribadian selama periode bertahun-tahun
menunjukkan bahwa pola yang dibentuk pada awal kehidupan hanpir tidak berubah
kalau anak tersebut bertambah besar.
·
Perubahan pola
kepribadian pada masa bayi
Sifat
kepribadian tertentu dapat berubah sekalipun dalam masa bayi. Perubahan ini
dapat bersifat kuantitatif yaitu menguat atau melemahnya sifat yang sudah ada,
atau bersifat kualitatif yaitu sifat yang secara sosial kurang baik digantikan
dengan yang lebih baik. Sebagian besar kepribadian cenderung bersifat
kuantitatif.
AWAL MASA KANAK-KANAK
Ciri
Awal Masa Kanak-Kanak
Dalam setiap
tahap perkembangan ada ciri-ciri khusus yang ada pada setiap tahap
perkembangan, begitu juga pada saat masa kanak-kanak awal ditandai dengan
ciri-ciri tertentu, menurut Hurlock (1980:108) ciri itu tercermin dalam sebutan
yang biasa diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi:
a)
Sebutan Yang Digunakan Orang
Tua
Ada beberapa
sebutan untuk menggambarkan masa kanak-kanan, sebutan tersbeut berkisar tentang
perilaku dan aktivitas yang dilakukan anak-anak, pada sebagian besar orang tua
menganggap awal masa pada kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau
usia sulit. Selain itu pada sebagian orang tua juga menganggap usia awal
kanak-kanak sebagai usia mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar
waktu juga bermain dengan mainannya.
b)
Sebutan Yang digunakan Para
Pendidik
Sedangkan para
pendidik menyebut usia awal kanak-kanak sebagai usia prasekolah, usia pra
sekolah adalah usia yang belum memasuki usia sekolah atau masih berada di taman
kanak-kanak, kelompok bermain, atau penitipan anak-anak.
c)
Sebutan Yang Digunakan Ahli
Psikologi
Para ahli
psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri
yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun awal masa
kanak-kanak. Salah satu sebutan yang banyak digunakan adalah usia kelompok,
masa di mana anak-anak mempelajari dasar-dasar prilaku sosial sebagai persiapan
bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri
pada waktu mereka masuk kelas satu. Karena perkembangan utama yang terjadi
selama awal masa kanak-kanak berkisar diseputar penguasaan dan pengendalian
lingkungan, banyak ahli psikologi yang melabelkan awal masa kanak-kanak sebagai
usia menjelajah, sebuah label yang menunjukkan anak ingin mngetahui keadaan
lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya dan bagaimana ia
dapat menjadi bagian dari lingkungannya, ini termasuk manusia dan benda mati.
Perkembangan
Fisik Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a) Tinggi
Pertumbuhan
tinggi badan tiap tahunnya rata-rata tida inci. Pada usia enam tahun tinggi
anak rata-rata 46,6 inci.
b) Berat
Pertambahan
berat tiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat
anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan
rata-rata beratnyan 48,5 pon, dan anak
laki-laki 49 pon.
c) Perbandingan
Tubuh
Penampilan bayi
tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tapi dagu tampak lebih jelas dan leher
lebih memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian
tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut ,
dengan perut yang rata, dada yang lebih bidang, bahu lebih luas, serta lengan
dan kaki lebih panjang, lurus dan besar.
d) Postur
Tubuh
Perbedaan dalam
postur tubuh untuk pertama kalinya tampak jelas pada masa anak-anak. Ada yang
posturnya gemuk lembek(endomorfik), ada yang kuat berotot(mesomorfik), dan ada
yang relatif kurus(ektomorfik).
e) Tulang
dan Otot
Tingkatpengerasan
otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah.
Otot menjadi lebih besar, lebih kuatdan lebih berat, sehingga anak terlihat
lebih kurus meskipun beratnya bertambah
f) Lemak
Anak-anak yang
cenderung bertubuh endromofik lebih banyak jaringan lemaknya daripada jaringan
otot; yang cenderung mesomorfik mempunyai jaringan otot yang lebih banyak
daripada jaringan lemak; dan yang bertubuh enktomorfik mempunyai otot yang
lebih kecil dan ssedikit jaringan lemak
g) Gigi
Selama empat sampai
enam bulan pertama dari masa awal kanak-kanak, empat gigi bayi yang terakhir-geraham
belakang-muncul. Selama setengah tahun terakhir terakhir gigi bayi mulai
tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah gigi bayi yang
pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu
atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana gigi tetap akan muncul.
Kemajuan Berbicara dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Ketika anak
tumbuh dan berkembang terjadi peningkatan baik dalam hal kuantitas maupun
kualitas. Produk bahasanya secara bertahap kemampuan anak meningkat bermula
dari mengekpresikan mimik wajah dengan cara
berkomunikasi. Alat komunikasi berbicara pada anak menggunakan gerakan dan
tanda isyarat untuk menunjukkan keinginannya secara bertahap dan berkembang
menjadi suatu komunikasi melalui ajaran yang tepat dan jelas. Perkembangan
fonologi berkenaan dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam
bahasa bagian terkecil dari sistem bunyi tersebut dikenal dengan nama fonem
yang dihasilkan sejak bayi lahir hingga 1 tahun. Sedangkan morfologi berkenaan
dengan pertumbuhan dan produksi arti bahasa. Disini akan membahas dua tipe
perkembangan anak didalam berbicara, yaitu:
a)
Egosentrie Speech
Terjadi pada
anak berusia 2-3 tahun, dimana anak berbicara pada dirinya sendiri pada saat
main boneka.
b)
Socialized
Speech
Terjadi ketika anak sedang berinteraksi pada temannya dan didalam
lingkungan. Hal ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi sosial
anak
Tujuan Berbicara
Adapun tujuan dari berbicara yaitu untuk memberitahu, menghibur, melapor,
membujuk, dan menyakinkan seseorang. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan
dalam aspek kebahasan, yaitu:
1.
Ketepatan
ucapan (pelafalan)
2.
Penekanan
atau penempatan nada dan durasi yang sesuai
3.
Pemilihan
kata
4.
Ketepatan
sasaran pembicaraan (tata krama)
Sedangkan
faktor aspek non kebahasaan yaitu :
1.
Sikap
tubuh, pendangan, bahasa tubuh, mimik wajah yang tepat
2.
Kesediaan
menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain.
3.
Kenyaringan
suara dan kelancaran dalam berbicara
4.
Relevansi,
penalaran, dan penguasaan terhadap topik.
Hurlock mengemukakan 3 kriteria untuk mengukur kemampuan
berbicara anak, apakah anak berbicara secara benar atau
sekadar berceloteh sebagai berikut :
1.
Anak
mengetahui arti kata yang digunakan dan mampu menghubungkan dengan objek yang
diwakili.
2.
Anak
mampu melafalkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain dengan mudah.
3.
Anak
dapat memahami kata-kata tersebut, bukan karena telah sering mendengar atau
menduga-duga.
Beberapa ahli sepakat bahwa anak memiliki kemampuan untuk menirukan bahasa
orang tua yang dilakukan dengan 2 cara yaitu secara spontan
dan melalui penugasan dari orang dewasa untuk menirukan secara spontan bahasa
orang dewasa dan menggunakan tata bahasa anak sendiri secara bebas.
Adapun
beberapa cara orang dewasa mengajarkan bahasa bayi sebagai berikut :
1.
Motherese
Motherese yaitu
berbicara pada bayi dengan suatu frekuensi dan hubungan yang lebih luas dan
menggunakan kalimat yang sederhana
2.
Recasting
Recasting yaitu
suatu pengucapan makna atau kalimat yang sama dengan menggunakan cara yang
berbeda contohnya : dengan mengubah suatu pertanyaan.
3.
Echoing
Echoing adalah
mengulangi apa yang telah dikatakan anak, khususnya ungkapan atau bahasa anak
yang belum sempurna.
4.
Expanding
Expanding
adalah menyatakan ulang apa telah dikatakan anak dalam bahasa yang baik untuk
suatu kosa kata.
5.
Labeling
Labeling adalah
mengidentifkasi nama-nama benda.
Menurut
Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara pada anak yang berhubungan
erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu :
1.
Tahap eksternal yaitu terjadi
ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber berpikir berasal dari
luar diri anak yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu
tanggung jawab dengan anak.
2.
Tahap egosentris yaitu dimana
anak berbicara sesuai dengan jalan pikirannya dan dari pola bicara orang
dewasa.
3.
Tahap Internal
yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu penghayatan
kemampuan berbicara sepenuhnya.
Karakteristik
ini meliputi kemampuan anak untuk dapat berbicara dengan baik, contohnya
melaksanakan tiga perintah lisan secara berurutan dengan benar, mendengarkan
dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urutan
yang mudah dipahami, menyebutkan nama jenis kelamin dan umurnya, menggunakan
kata sambung seperti : dan, karena, tetapi.
Ada beberapa cara belajar berbicara yang dapat dilakukan anak sebagai berikut :
Ada beberapa cara belajar berbicara yang dapat dilakukan anak sebagai berikut :
1.
Persiapan
fisik untuk berbicara pada anak
Kemampuan berbicara tergantung pada mekanisme bicara anak tersebut. Pada
saat lahir anak tersebut telah memiliki saluran kecil, langit-langit, mulut
datar, dan lidah terlalu besar untuk saluran suara sebelum semua sarana itu
mencapai bentuk yang lebih matang.
2.
Kesiapan
mental untuk berbicara pada anak
Kesiapan mental untuk berbicara tergantung pada kematangan otak, khususnya
pada bagian-bagian asosiasi otak pada anak. Biasanya kesiapan tersebut
berkembang pada saat anak berusia 12 dan 18 bulan dipandang dari segi aspek
perkembangan bicara anak.
3.
Model
yang baik untuk ditiru oleh anak didalam proses bicara
Mengucapkan kata dengan betul dan kemudian menggabungkannya menjadi satu
kalimat yang betul maka anak harus memiliki model bicara contohnya pada orang
dewasa untuk ditiru dari pelafasan yang benar dan baik.
4.
Kesempatan
untuk berpraktek
Karena alasan apapun kesempatan berbicara dihilangkan jika mereka tidak
dapat membuat orang lain mengerti dan mereka akan putus asa dan marah.
5.
Bimbingan
Cara yang paling baik untuk membimbing belajar berbicara yaitu :
a)
Menyediakan
model yang baik.
b)
Mengatakan
kata-kata dengan perlahan dan cukup jelas sehingga anak dapat memahaminya.
c)
Memberikan
bantuan mengikuti model tersebut dengan membetulkan setiap kesalahan yang
mungkin dibuat anak dalam meniru model tersebut.
Keterlambatan dan bahaya di dalam
perkembangan bicara pada anak
Apabila tingkat perkembangan bicara berada dibawah tingkat kualitas
perkembangan bicara anak yang umumnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan
penggunaan di dalam kosa kata (bahasa) anak tersebut pada saat bersama teman
sebayanya berbicara menggunakan kata-kata terus dianggap muda diajak bermain
dengan kata-kata. Keterlambatan berbicara tidak hanya
mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi anak pengaruh yang paling serius
adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak masuk sekolah. Banyak penyebab
keterlambatan bicara pada anak umumnya adalah rendahnya tingkat kecerdasan yang
membuat anak tidak mungkin belajar berbicara sama baiknya seperti teman-teman
sebayanya, yang kecerdasannya normal atau tinggi kurang motivasi karena anak
mengetahui bahwa mereka dapat berkomunikasi secara memadai dengan bentuk
prabicara dorongan orangtua, terbatasnya kesempatan praktek berbicara karena
ketatnya batasan tentang seberapa banyak mereka diperbolehkan berbicara
dirumah. Salah satu penyebab tidak diragukan lagi paling umum dan paling serius
adalah ketidakmampuan mendorong atau memotivasi anak berbicara, bahkan pada
saat anak mulai berceloteh. Apabila anak tidak diberikan rangsangan didorong
untuk berceloteh, hal ini akan menghambat penggunaan didalam berbahasa atau
kosa kata yang baik dan benar.Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab
serius keterlambatan berbicara anak terlihat dari fakta bahwa apabila orang tua
tidak hanya berbicara kepada anak mereka tetapi juga menggunakan kosa kata yang
lebih luas dan bervariasi, adapun kemampuan anak didalam berbicara yang
berkembang sangat pesat dan cepat.Gangguan atau bahaya didalam perkembangan
bicara pada anak yaitu :
1.
Kelemahan
didalam berbicara (berbahasa) kosa kata
2.
Lamban
mengembangkan suatu bahasa atau didalam berbicara
3.
Sering
kali berbicara yang tidak teratur
4.
Tidak
konsentrasi didalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua atau guru.
Kesalahan yang umum didalam pengucapan atau bahasa (berbicara) pada anak
yaitu :
1.
Menghilangkan
satu suku kata atau lebih biasanya terletak ditengah-tengah kata contohnya :
“ketas” padahal “kertas”.
2.
Mengganti
huruf atau suku kata seperti “angan” padahal “jangan”
3.
Menghilangkan
huruf mati yang sulit untuk diucapkan oleh anak contohnya : z,w,s,d, dan g.
4.
Huruf-huruf hidup khususnya O
yang paling sulit dikatakan anak.
5. Singkatan gabungan huruf mati yang sulit
diucapkan oleh anak contohnya : “st, sk, dr, fl, str”.
Faktor
–Fakltor yang Mempengaruhi Banyaknya Anak Berbicara
a) Intelegensi
Semakin cerdas
anak, samakin cepat keterampilan berbicara yang dikuasai sehingga semakin cepat
dapat berbicara
b) Jenis
Disiplin
Anak yang
dibesarkan dengan disiplin yang cenderung lebih lemah lebih banyak berbicara
daripada anak yang orangtuanya bersikap keras dan berpandangan bahwa “anak
harus dilihat tidak didengar”
c) Posisi
Urutan
Anak sulung
didorong untuk lebih banyak berbicara daripada adiknya.
d) Besarnya
Keluarga
Dalam keluarga
besar, disiplin yang ditegakkan lebih bersifat otoriter dan ini menghambat
anak-anaknya untuk berbicara sesukanya.
e) Status
Sosial Ekonomi
Dalam keluarga kelas
rendah, kegiatan keluarga cenderung kurang terorganisasi dari pada keluarga
kelas menengah dan atas. Pembicaraan anatr anggota keluarga juga jarang dan
anak kurang didorong untuk berbicara.
Emosi Awal
Masa Kanak-kanak
Anak yang lebih muda mengalami hampir semua jenis emosi yang secara normal
dialami oleh orang dewasa. Namun, rangsangan yang membangkitkan emosi dan cara
anak mengungkapkan emosi yang membedakan pola emosi anak dan orang dewasa.
Pola-pola emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak, adalah sebagai berikut:
Pola-pola emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak, adalah sebagai berikut:
1.
Amarah
Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai mainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Ungkapan amarah anak diungkapkan dengan menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat, atau memukul.
Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai mainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Ungkapan amarah anak diungkapkan dengan menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat, atau memukul.
2.
Takut
Pembiasaan, peniruan, dan ingatan
tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan
rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar-gambar, acara radio dan televisi, dan
film-film dengan unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap takut
adalah panik, kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar,
bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
3.
Cemburu
Anak menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain dalam keluarga, baisanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukkannya dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal untuk menarik,
Anak menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain dalam keluarga, baisanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukkannya dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal untuk menarik,
4.
Ingin Tahu
Anak mempunyai rasa ingin tahu
terhadap hal-hal baru yang dilihatnya, juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh
orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik,
kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman ia bereaksi dengan
bertanya.
5.
Iri Hati
Anak-anak sering iri hati mengenai
kemampuan atau barang yang dimiliki oleh orang lain. Iri hati ini di ungkapkan
dalam berbagai macam cara, yang paling umum adalah dengan cara mengeluh tentang
barangnya sendiri, dengan ,mengungkapkan keinginannya untuk memiliki barang
seperti yang dimiliki oleh orang lain, atau dengan cara mengambil barang yang
menimbulkan iri hati.
6.
Gembira
Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak seperti bunyi yang tiba-tiba atau yang tidak diharapakan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan berhasil menyelesaikan tugas yang dianggap sulit.
Anak akan mengungkapkan kegembiraannya dengan tersenyum, tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, memeluk benda atau orang yang membuatnya bahagia.
Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak seperti bunyi yang tiba-tiba atau yang tidak diharapakan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan berhasil menyelesaikan tugas yang dianggap sulit.
Anak akan mengungkapkan kegembiraannya dengan tersenyum, tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, memeluk benda atau orang yang membuatnya bahagia.
7.
Sedih
Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dinggap penting bagi dirinya. Secara khas anak mengunggkapkan rasa sedihnya dengan menangis dan dengan kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya termasuk kegiatan makan.
Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dinggap penting bagi dirinya. Secara khas anak mengunggkapkan rasa sedihnya dengan menangis dan dengan kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya termasuk kegiatan makan.
8.
Kasih Sayang
Anak-anak belajar mencintai orang,
binatang, atau benda yang menyenangkan. Ia mengungkapkan kasih sayang secara
lisan bila sudah besar, tetapi ketika masih kecil anak menyatakannya secara
fisik dengan cara memeluk, menepuk, dan mencium objek kasih sayangnya.
Melalui
pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak
mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Menurut Yusus (2002),
bentuk-bentuk tingkah laku sosial pada usia anak
itu adalah sebagai berikut:
a)
Pembangkangan (negativisme),
yaitu suatu bentuk tingkah laku melawan, tingkah laku ini terjadi sebagai
reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang
tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku melawan merupakan salah satu
bentuk dari proses perkembangan tersebut.
b)
Agresi (agression), yaitu
perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal).
Agresi ini mewujud dalam prilaku menyerang, seperti, memukul, mencubit,
menendang, menggigit, marah-marah dan mencaci maki.
c)
Berselisih atau bertengkar
(quarreling), terjadi apabila seorang anak
merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan prilaku anak lain, seperti
diganggu pada saat mengerjakan sesuatu atau direbut barang atau mainannya.
d) Menggoda (teasing), yaitu sebagai bentuk lain dari tingkah laku
agresif. Menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk
verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan). Sehingga menimbulkan reaksi marah pada
orang yang diserangnya.
e)
Persaingan (rivarly), yaitu
keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong (distimulasi) orang lain.
Sedangkan
menurut Hurlock (1980 : 81) perilaku sosial anak-anak pra sekolah dapat
dikategorikan menjadi dua pola yaitu pola perilaku sosial dan tidak sosial:
a)
Pola Sosial.
1.
Meniru
Agar sama
dengan kelompok, anak meniru sikap dan perilaku orang yang sangat ia kagumi.
2.
Persaingan
Keinginan untuk
mengungguli dan mengalahkan orang-orang lain.
3.
Kerjasama
Pada akhir
tahun ketiga bermain kooperatif dan kegiatan kelompok mulai berkembang dan
meningkat dengan baik dalam frekwensi maupun lamanya berlangsung, bersamaan
dengan meningkatnya kesempatan untuk bermain dengan anak lain.
4.
Simpati
Karena simpati
menumbuhkan pengertian tentang perasaan-perasaan dan emosi orang lain.
5.
Empati
Seperti halnya
simpati, empati menumbuhkan pengertian tentang perasaan dan emosi orang lain
tetapi di samping itu juga membutuhkan kemampuan untuk membayangkan diri
sendiri di tempat orang lain.
b) Pola Tidak Sosial
1.
Negativisme
Negativisme
atau melawan otoritas orang dewasa.
2.
Agresif
Perilaku
agresif meningkat antara usia dua atau empat tahun.
3.
Perilaku Berkuasa
Perilaku
Berkuasa atau merajai mulai usia sekitar tiga tahun.
4.
Memikirkan Diri Sendiri
Karena
cakrawala sosial anak terutama terbatas di rumah, anak-anak seringkali
memikirkan diri sendiri, dengan meluasnya cakrawala lambat laun perilaku
memikirkan diri sendiri berkurang tetapi perilaku murah hati masih sangat
sedikit.
5.
Mementingkan Diri Sendiri
Seperti halnya
perilaku memikirkan diri sendiri lambat laun diganti oleh minat dan perhatian
kepada orang-orang lain, cepatnya perubahan ini bergantung pada banyaknya
kontak orang-orang di luar rumah dan berapa besar keinginan mereka untuk
diterima teman-temannya.
Disiplin Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a)
Disiplin
Otoriter
Bentuk disiplin
tradisional dan yang berdasarkan pada ungkapan kuno yang mengatakan bahwa
“menghemat cambukan berarti memanjakan anak”.
b)
Disiplin yang
Lemah
Berkembang
sebagai proses terhadap disiplin otoriter yang dialami oleh banyak orang dewasa
dalam masa kanak2nya. Melalui akibat dari perbuatannya sendir, anak – anak
belajar bagaimana berperilaku secara sosial.
c)
Disiplin
Demokratis
Prinsip
demokratis menekankan hak anak untuk mengetahui mengapa peraturan2 dibuat dan
memperoleh kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri bila menurutnya
peraturan itu tidak adil.
Pengaruh Disiplin Pada Anak-Anak
Pengaruh pada
perilaku :
1.
Anak yang orang
tuanya lemah akan meningkatkan diri sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang
lain, agresif & tidak sosial.
2.
Anak dengan
disiplin yang keras, otoriter, akan sangat patuh bila dihadapan orang - orang
dewasa.
3.
Anak dengan
disiplin demokratis, akan belajar mengendalikan perilaku yang salah &
mempertimbangkan hak - hak orang lain
Pengaruh pada
sikap :
1.
Anak yang orang
tuanya melaksanakan disiplin otoriter maupun disiplin yang lemah, cenderung
membenci orang - orang yang berkuasa.
2.
Disiplin yang
demokratis, dapat menyebabkan kemarahan sementara tetapi bukan kebencian.
Pengaruh pada
kepribadian :
1.
Semakin banyak
hukuman fisik digunakan, maka anak semakin cenderung menjadi cemberut, keras
kepala & negativistik.
2.
Mengakibatkan
penyesuaian pribadi & sosial yang buruk.
3.
Penyebab
pelanggaran pada awal masa kanak - kanak
4.
Ketidaktahuan
anak bahwa perilakunya tidak dibenarkan oleh kelompok sosial.
5.
Sengaja tidak
patuh dalam hal yang kecil – kecil umunya akan mendapat perhatian yang besar
daripada perilaku yang baik.
6.
Pelanggaran
dapat disebabkan oleh kebosanan.
Perkembangan Kepribadian Pada Masa Awal Kanak-Kanak
Pola kepribadian yang dasarnya
telah dilatakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam masa awal kanak – kanak. GLASNER mengatakan : bahwa konsep diri anak “ terbentuk didalam rahim
hubungan keluarga ”. Dengan
berjalannya periode awal masa kanak-kanak, maka anak semakin banyak berhubungan
dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tetangga, sekolah maupun di
pusat perawatan anak. Sikap awal teman-teman, anggota keluarga sangat berperan
penting. Karena sekali dasar untuk konsep diri telah diletakkan maka agak sulit
untuk diubah.
Kondisi – kondisi yang membentuk konsep diri pada awal masa kanak – kanak :
1.
Cara pelatihan
anak.
2.
Cita –
cita orang tua.
3.
Posisi
urutan.
4.
Kelompok minoritas.
5.
Ketidaknyamanan lingkungan.
Hambatan Pada Masa Awal
Kanak-Kanak
Hambatan pada awal masa kanak-kanak secara fisik antara lain :
1.
Kematian
Kematian dalam awal masa kanak-kanak lebih sering disebabkan karena
kecelakaan daripada karena penyakit dan karena anak laki-laki lebih banyak
mengalami kecelakaan daripada anak perempuan, maka kematian anak laki-laki
lebih sering daripada anak perempuan.
2.
Penyakit
Anak-anak sangat mudah terkena semua jenis penyakit, tetapi yang paling
umum adalah penyakit pernafasan. Sebagian besar penyakit disebabkan karena
sebab-sebab fisiologis, tetapi ada juga yang penyebabnya psikosomatis dan akibat
dari ketegangan keluarga.
3.
Kecelakaan
Kebanyakan anak-anak mengalami luka iris, memar, radang, terbakar, patah
tulang, otot kaku atau gangguan-gangguan ringan lain sebagai akibat kecelakaan.
Anak lain mengalami kecelakaan yang lebih parah sehingga untuk beberapa saat
atau untuk selamanya menderita ketidakmampuan.
4.
Tidak menarik
Anak-anak semakin tidak menarik sampai ia memasuki masa akhir kanak-kanak.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, dengan berubahnya bentuk
tubuh, anak-anak mulai terlihat kurus dan janggal/kikuk; kedua, rambutnya
menjadi lebih kasar dan susah diatur sehingga penampilan anak-anak menjadi
kurang rapi; ketiga, terdapat celah-celah di mulut dimana gigi tetap yang
tumbuh menggantikan gigi-gigi bayi yang tanggal tampaknya terlampau besar;
keempat, anak-anak lebih memperhatikan waktu-waktu yang menyenangkan daripada
memperhatikan kerapihan dan kebersihan.
5.
Kejanggalan
Seperti dijelaskan oleh Dare dan Gordon, “anak-anak dari kodratnya tidak
kagok atau kikuk dan setelah tahap anak kecil dilampaui, gerakan yang
anggun dari anak kelihatan menakjubkan. Sehingga anak yang gerakannya kikuk dan
tidak terkoordinasi akan merasa tidak berbahagia ”. Kekakuan yang aneh ini
mungkin disebabkan kerusakan otak pada waktu lahir, keterbelakangan mental atau
penyebab fisik lain. Tetapi yang lebih sering terjadi adalah bahwa anak-anak
terhambat oleh sikap orang tua yang sangat melindungi, ketakutan yang
disebabkan kecelakaan atau peringatan untuk berhati-hati, hambatan lingkungan
atau kurangnya kesempatan untuk berlatih. Ia akan menganggap bahwa
teman-temannya lebih baik, suatu perasaan yang akan berkembang menjadi perasaan
rendah diri atau minder.
6.
Kegemukan
Secara medis, anak-anak yang berat tubuh dan bentuk tubuhnya 20 persen atau
lebih diatas berat anak-anak normal yang seusia, dianggap sebagai
“gemuk”. Kegemukan merupakan bahaya di tingkat usia manapun juga.
Pertama, kegemukan membahayakan kesehatan. Kedua, kegemukan membahayakan
penampilan tubuh yang menarik. Disamping itu kegemukan merupakan bahaya dalam
awal masa kanak-kanak karena ini adalah terbentuknya kebiasaan makan.
7.
Tangan kidal
Menurut Herron “sepanjang sejarah, tangan kiri mempunyai arti buruk.” Tidak
ada alasan fisik mengapa tangan kidal lebih buruk daripada tangan kanan. Ada
alasan lain mengapa tangan kidal dianggap berbahaya selama tahun-tahun awal
masa kanak-kanak. Kalau anak yang bertangan kidal mempelajari keterampilan dari
orang-orang yang tidak kidal, ia barang kali menjadi bingung bagaimana harus
meniru model bertangan kanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan perkembangan secara psikologis
yaitu :
1.
Hambatan dalam berbicara.
Ada 4 hambatan umum sehubungan dengan kemampuan anak berkomunikasi.
1.
Orang lain tidak dapat
mengharapkan anak-anak untuk mengerti apa yang dikatakan apabila orang lain
memakai kata-kata yang tidak dimengerti anak-anak.
2.
Kalau mutu pembicaraan anakanak
begitu buruk sehingga sulit dimengerti, kemampuan berkomunikasi dengan orang
lain lebih terancam bahaya daripada kalau ia tidak mendengarkan apa yang
dikatakan kepadanya.
3.
Berbahasa dua merupakan hambatan
yang serius dalam perkembangan sosial anak-anak.
4.
Menyangkut isi pembicaraan anak.
2.
Hambatan emosional.
Kalau anak mengalami terlalu banyak emosi yang kurang baik dan hanya
sedikit mengalami emosi-emosi yang menyenangkan maka hal ini akan menggganggu
pandangan hidup dan mendorong perkembangan watak yang kurang baik. Hambatan
yang juga besar terhadap penyesuaian pribadi dan sosial berupa ketidakmampuan
untuk melakukan emphatic complex. Hal ini disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
·
Anak yang ketika bayi tidak
pernah mengalami perilaku akrab karena sedikitnya kesempatan untuk memperoleh
hubungan yang hangat dan stabil dengan ibu atau pengganti ibu.
·
Perkembangan kasih sayang yang
terlampau kuat dari satu orang akan menyebabkan anak merasa kurang aman dan
gelisah pada saat perilaku orang yang dicintai tampaknya mengancam, dalam hal
tidak menyetujui perilaku yang keliru atau kalau orang yang dicintai memberikan
perhatian pada orang lain.
3.
Hambatan sosial
Ada sejumlah bahaya terhadap berkembangnya penyesuaian sosial yang baik
pada awal masa kanak-kanak :
·
Kalau pembicaraan atau perilaku
anak menyebabkan ia tidak populer diantara teman-teman sebaya, ia tidak hanya
akan merasa kesepian tetapi yang lebih penting lagi ia kurang mempunyai
kesempatan untuk belajar berperilaku sesuai dengan harapan teman-teman sebaya.
·
Anak yang secara keras dipaksa
untuk bermain sesuai dengan seksnya akan bertidak secara berlebihan dan ini
akan menjengkelkan teman-teman sebaya.
·
Sebagai akibat perlakuan teman-teman
sebayanya, anak mungkin dan seringkali mengembangkan sikap sosial yang tidak
sehat.
·
Penggunaan teman khayalan dan
binatang peliharaan untuk mengimbangi kurangnya teman.
·
Dorongan orang tua untuk lebih
banyak menggunakan waktu dengan anak-anak lain dan tidak terlalu banyak
menghabiskan waktu sendiri.
4.
Hambatan bermain
Kalau anak kurang mempunyai teman bermain, baik disebabkan karena
lingkungannya terpencil atau karena tidak diterima oleh teman-teman bermain, ia
terpaksa bermain sendiri. Beberapa permainan sendiri cukup bermanfaat karena
mengajarkan anak-anak untuk berdiri sendiri. Di lain pihak, karena sosialisasi
pada awal masa kanak-kanak berkembang melalui bermain dengan teman-teman maka
anak yang mempunyai sedikit teman bermain akan kekurangan kesempatan untuk
belajar bersikap sosial. Anak yang gemar menonton tv daripada bermain sendiri,
akan memiliki teman yang sedikit dan menghabiskan waktunya di depan layar
televisi.
5.
Hambatan kepribadian
Hambatan kepribadian yang paling serius adalah perkembangan konsep diri
yang paling baik yang dapat disebabkan perlakuan anggota keluarga dan
teman-teman, sebab adanya harapan-harapan yang tidak realistis sehingga anak
merasa gagal karena tidak dapat mencapai tujuan yang diletakkan oleh orang tua
atau disebabkan egosentrisme yang kuat. Apapun sebabnya, konsep diri yang
kurang baik mudah berkembang pada awal masa kanak-kanak. Sekali berkembang
konsep tersebut sulit diatasi. Hambatan konsep diri yang kurang baik adalah
juga karena konsep tersebut cenderung menetap. Aspek pola kepribadian tertentu
berubah selama awal masa kanak-kanak sebagai akibat dari pematangan,
pengalaman, dan lingkungan sosial serta
lingkungan budaya dalam kehidupan anak.
Adanya
hambatan-hambatan tersebut bukan berarti tidak bisa di perbaiki. Maka dari itu
ada beberapa kondisi yang harus di bangun orang tua dan anak agar
hambatan-hambatan tersebut paling tidak bisa di dikurangi kadarnya. Contohnya
sebagai berikut :
1.
Kesehatan yang baik
2.
Lingkungan yang merangsang anak
memperoleh kesempoatan untuk menggunakan kemampuannya.
3.
Perilakunya yang kekanak-kanakan
dan mengganggu diterima oleh orang tua dan bimbingan orang tua dalam belajar
berperilaku secara sosial.
4.
Kebijaksanaan dalam menegakkan
disiplin yang terencana dan dilaksanakan secara konsisten.
5.
Mengembangkan ekspresi-ekspresi
kasih sayang yang wajar.
AKHIR MASA
KANAK-KANAK
Akhir Masa Kanak-Kanak (late childhood) berlangsung
dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara
seksual. Pada awal dan akhirnya, masa akhir kanak-kanak ditandai oleh kondisi
yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi perubahan
fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap,
nilai, dan perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini dan anak
mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis, untuk memasuki masa remaja.
Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan
keadaan ketidakseimbangan dimana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi
terganggu dan anak selama beberapa saat merasa terganggu sampai tercapainya
penyesuaian diri terhadap perubahan ini.
Ciri Akhir Masa
Kanak-Kanak
Orang tua, pendidik, dan ahli psikologi memberikan
berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri
penting dari periode akhir masa kanak-kanak ini.
Label
yang digunakan orang tua Bagi banyak orang tua
akhir masa kanak-kanak merupakan usia
yang menyulitkan yaitu suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti
perintah dan lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada orang
tua dan anggota keluarga lain. Karena
kebanyakan anak terutama anak laki-laki kurang memperhatikan dan tidak
bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya sendiri, maka orang
tua memandang periode ini sebagai usia
tidak rapih.
Dalam keluarga sendiri sudah jamak terjadi apabila
anak laki-laki mengejek saudara perempuannya. Kalau anak perempuan membalas,
terjadilah pertengkaran dalam bentuk maki-makian atau serangan fisik. Pola
perilaku ini banyak terjadi dalam keluarga yang anaknya terdiri dari anak
laki-laki dan perempuan sehingga periode ini oleh banyak orangtua disebut
sebagai usia bertengkar.
Label
yang digunakan oleh para pendidik Para
pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar dimana pada usia tersebut anak diharapkan
memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan
penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari pelbagai keterampilan
penting tertentu, baik keterampilan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Para pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan
berprestasi yaitu suatu masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai
sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk, kebiasaan cenderung
menetap sampai dewasa.
Label
yang digunakan ahli psikologi Bagi ahli psikologi, akhir masa kanak-kanak
adalah usia berkelompok yaitu suatu
masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh
teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama kelompok yang bergengsi
dalam pandangan teman-temannya. Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan standar yang
disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan perilaku. Keadaan ini
mendorong ahli psikologi untuk menyebut periode ini sebagai usia penyesuaian diri. Ahli psikologi
juga menamakan masa ini sebagai usia
kreatif yaitu suatu masa dalam rentang kehidupan yang menentukan apakah
anak-anak akan menjadi konformis atau pencipta karya yang baru dan orisinal.
Dan ada juga yang menyebut masa ini sebagai usia
bermain yaitu suatu masa yang terdapat tumpang tindih antara ciri-ciri
kegiatan bermain anak-anak yang lebih muda dengan ciri-ciri bermain anak-anak
remaja. Jadi alasan periode ini disebut sebagai usia bermain adalah karena
luasnya minat dan kegiatan bermain itu sendiri.
Perkembangan Fisik Pada
Akhir Masa Kanak-Kanak
Pertumbuhan fisik mengikuti pola yang dapat
diramalkan meskipun sejumlah perbedaan dapat terjadi. Bentuk tubuh mempengaruhi
tinggi dan berat dalam akhir masa kanak-kanak. Anak yang memiliki bentuk tubuh
ektomorfik, yang tubuhnya panjang dan langsing, dapat diharapkan tidak seberat
anak mesomorfik yang mempunyai tubuh lebih berat. Anak yang berbadan mesomorfik
tumbuh lebih cepat daripada anak yang ektomorfik.
Kesehatan dan gizi yang baik merupakan faktor
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang diberi imunisasi
terhadap penyakit selama awal masa kanak-kanak tumbuh lebih besar daripada anak
yang tidak imunisasi.
Ketegangan emosional juga mempengaruhi pertumbuhan
fisik. Anak yang tenang tumbuh lebih cepat daripada anak yang mengalami
gangguan emosional, meskipun gangguan emosional lebih banyak mempengaruhi berat
daripada tinggi.
Pertumbuhan pubertas anak laki-laki cenderung
setahun lebih lambat daripada anak perempuan. Anak laki-laki cenderung lebih
pendek dan lebih ringan daripada anak perempuan seusianya, sampai ia juga
secara seksual menjadi matang.
Keterampilan Akhir Masa
Kanak-Kanak
Keterampilan menolong diri sendiri seperti anak yang
lebig besar harus dapat makan, berpakaian, mandi, dan berdandan sendiri hampir
secepat dan semahir orang dewasa, dan keterampilan tidak memerlukan perhatian
sadar yang penting pada awal masa kanak-kanak.
Keterampilan menolong orang lain seperti
membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu. Begitu juga di
sekolah mencakup mengosongkan tempat sampah dan membersihkan papan tulis.
Keterampilan sekolah seperti mengembangkan pelbagai
keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, membentuk
tanah liat, dan lain sebagainya.
Keterampilan bermain seperti anak yang lebih besar
belajar pelbagai keterampilan seperti melempar dan menangkap bola, naik sepeda,
sepatu roda, dan berenang.
Minat dan Kegiatan
Bermain Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Bermain Konstruktif Membuat sesuatu hanya untuk bersenang-senang
saja, tanpa memikirkan manfaatnya merupakan bentuk permainan yang populer di
antara anak-anak yang lebih besar. Membentuk sesuatu dengan kayu dan alat lebih
menarik anak laki-laki, sedangkan anak perempuan lebih menyukai jenis
konstruksi yang lebih halus seperti menjahit, menggambar, melukis, membentuk
tanah liat, dan membuat perhiasan.
Menjelajah Seperti
anak yang lebih muda, anak yang lebih besar senang memuaskan keingintahuan
tentang hal-hal baru yang berbeda dengan menjelajahinya. Tetapi berbeda dengan
anak yang lebih muda, anak yang lebih besar tidak puas dengan menjelajah mainan
dan benda-benda di sekitar lingkungannya. Anak ingin menjelajah lebih jauh dari
lingkungan rumah dan lingkungan tetangga dan menjelajah daerah-daerah baru.
Mengumpulkan Mengumpulkan
sebagai sesuatu bentuk bermain, meningkat dengan berjalannya masa kanak-kanak,
karena kegiatan mengumpulkan berfungsi sebagai sumber iri hati dan gengsi di
antara teman-teman dan juga memberikan kesenangan bagi kolektor.
Permainan dan Olahraga
Anak pada periode ini tidak puas lagi memainkan jenis-jenis permainan yang
sederhana dan tidak terdiferensiasi. Ia ingin memainkan permainan anak yang lebih
besar seperti bola basket, sepak bola, dan baseball. Pada saat anak berusia 10
tahun, permainannya terutama bersifat persaingan dengan pokok perhatian pada
keterampilan dan keunggulan.
Pelanggaran yang Umum
Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Di
rumah :
ü Berkelahi
dengan saudara-saudara
ü Merusak
milik saudaranya
ü Bersikap
kasar kepada saudara yang dewasa
ü Malas
melakukan kegiatan rutin
ü Melalaikan
tanggung jawab
ü Berbohong
ü Mencuri
milik saudaranya
ü Sengaja
menumpahkan sesuatu
Di
sekolah :
ü Mencuri
ü Menggunakan
kata-kata yang kasar dan kotor
ü Merusak
milik sekolah
ü Membolos
ü Menggangu
anak-anak lain dengan mengejek
ü Membaca
komik atau mengunyah permen karet selama pelajaran berlangsung
ü Berbisik-bisik,
melucu, atau berbuat gaduh di kelas
ü Berkelahi
dengan teman sekelas
Penggolongan Peran Seks
Dalam perkembangan minat, anak-anak diharapkan hanya
untuk mengembangkan minat-minat yang dianggap sesuai dengan peran seksnya.
Harapan tersebut diungkapkan dengan mendorong mereka menghadapi bidang-bidang
yang sesuai dengan kelompok seks mereka, seperti halnya olahraga. Sepakbola dan
baseball dimana anak laki-laki diajak untuk menyaksikan pelbagai pertandingan,
sedangkan anak perempuan tidak didorong sekalipun hanya melihat di televisi
karena dianggap kurang sesuai. Sebaliknya anak perempuan didorong untuk
menonton bagaimana orang berenang dan menyelam, yaitu kegiatan-kegiatan yang
dianggap lebih pantas untuk perempuan.
Penggolongan peran seks paling penting dalam
penilaian diri. Anak menilai diri sendiri sesuai dengan pandangan orang-orang yang
penting dalam hidupnya. Kalau orang tua, guru, atau teman-teman menganggap anak
perempuan lebih rendah dari anak laki-laki dan peran serta prestasi anak
perempuan tidak sepenting anak laki-laki, tidaklah mengherankan apabila anak
laki-laki cenderung menilai tinggi dirinya sedangkan anak perempuan cenderung
menilai rendah dirinya. Dalam kecenderungan-kecenderungan ini terletak
dasar-dasar untuk kompleks unggul daripada pria dan kompleks rendah diri pada
wanita.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsep Diri Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
§ Kondisi
Fisik
Kesehatan yang
buruk dan cacat fisik menghalangi anak untuk bermain dengan teman-teman dan
menyebabkan anak merasa rendah diri dan terbelakang.
§ Bentuk
Tubuh
Anak yang
terlalu gemuk atau terlalu kecil menurut usianya tidak mampu mengikuti
teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah diri.
§ Nama
dan Julukan
Nama yang
mengakibatkan cemohan dapat mengakibatkan perasaan rendah diri. Julukan yang
diambil dari kelucuan fisik dapat menimbulkan rendah diri dan dendam.
§ Status
Sosial dan Ekonomi
Kalau anak
merasa bahwa ia memiliki rumah yang lebih baik, pakaian yang lebih bagus, dan
alat-alat bermain yang lebih baik daripada apa yang dimiliki teman-teman
sebayanya, ia akan merasa lebih tinggi dan begitu juga sebaliknya.
§ Keberhasilan
dan Kegagalan
Berhasil
menyelesaikan tugas memberikan rasa percaya diri dan menerima diri sendiri,
sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya perasaan kurang mampu.
§ Seks
Anak perempuan
menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih rendah daripada peran
laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunnya penilaian diri.
Bahaya
Psikologis Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Bahaya
Dalam Berbicara Pertama, kosakata yang
kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di sekolahdan menghambat komunikasi
dengan orang lain. Kedua, kesalahan dalam berbicara akan membuat anak menjadi
sadar diri dan hanya berbicara bila mana perlu. Ketiga, anak yang mempunyai
kesulitan berbicara akan terhalang dalam berkomunikasi dan merasa dirinya
berbeda. Keempat, pembicaraan yang bersifat egosentris akan ditentang oleh
teman-teman.
Bahaya
Emosi Anak akan dianggap tidak matang baik
oleh teman sebaya ataupun orang dewasa kalau ia masih menunjukkan pola-pola
ekspresi emosi yang kurang menyenangkan seperti amarah yang meledak-ledak.
Bahaya
Bermain Anak yang kurang memiliki dukungan
sosial akan terasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainan dan
olahraga yang penting untuk menjadi anggota kelompok.
Bahaya
dalam Konsep Diri Anak yang mempunyai
konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak puas pada perlakuan orang lain.
Kalau konsep sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip, ia cenderung
berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain.
Bahaya
yang Menyangkut Minat Pertama, tidak berminat
pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman-teman sebaya dan kedua,
mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai bagi
dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.
Bahaya
Dalam Penggolongan Peran Seks Ada dua bahay
umum dalam penggolongan peran seks yaitu kegagalan untuk mempelajari
organ-organ peran seks yang dianggap pantas oleh teman-teman sebaya, dan
ketidakmauan untuk melakukan peran seks yang disetujui.
KASUS
Dampak Internet Untuk Perkembangan Anak
Internet
sudah bukan merupakan hal yang asing bagi anak-anak jaman sekarang. Bahkan di
Jogja atau mungkin juga di kota - kota besar bisa kita temukan anak-anak
berseragam Sekolah Dasar yang asyik di depan komputer di warnet - warnet umum.
Pernah iseng saya bertanya, apa yang anak - anak tersebut lakukan di internet,
dan jawabannya sangat bervariasi. Mulai mencari bahan untuk mengerjakan tugas,
update status facebook, sampai dengan bermain game online. Disadari atau tidak,
dampak internet untuk perkembangan anak sangatlah luar biasa. Karena dengan
terkoneksi internet, semua hal baik itu hal yang berguna bagi anak maupun hal
yang berbahaya untuk perkembangan anak bisa diakses dengan bebas.
Dampak
internet untuk perkembangan anak sendiri dibagi menjadi 2, yaitu dampak
yang positif dan dampak yang negatif. Setiap orang tua pasti menyadari bahwa
kemajuan teknologi akan selalu memberikan dampak bagi kehidupan manusia.
Teknologi itu sendiri juga bagai dampak yang berbeda bagi setiap orang. Untuk
meminimalisir dampak negatid internet untuk perkembangan anak, dibutuhkan
kontrol yang ketat dari masing - masing orang tua. Sekarang yang menjadi
masalah adalah bila anak mengakses internet dari warnet umum. Akan sangat kecil
kemungkinan bagi orang tua untuk bisa mendampingi anak mereka selama mereka
mengakses internet di warnet umum. Oleh karena itu, dibutuhkan banteng agama
yang kuat juga pada diri anak sehingga anak sendirilah yang akan menyaring mana
yang bagus serta mana yang tidak bagus bagi mereka.
Berikut ini adalah dampak positif internet untuk
perkembangan anak:
·
Internet membuat pola
pikir anak menjadi lebih terbuka
·
Internet bisa
menumbuhkan daya kreativitas anak
·
Dengan banyak duduk di
depan komputer untuk mengakses internet, maka anak akan memiliki koordinasi
yang baik antara mata, otak, dan tangan.
·
Internet juga bisa
memberikan dampak yang positif bagi anak dalam memecahkan masalah yangs edang
mereka hadapi
·
Dengan sering
berhubungan dengan dunia internet, membuat anak menjadi lebih bisa berfikir
kritis dan berkonsentrasi pada suatu hal
·
Internet bisa mengasah
kemampuan anak dalam bidang verbal dan non verbal
·
Cara berfikir logis
juga bisa ditumbuhkan melalui internet.
·
Kemampuan kognitif
memori anak bisa berkembang dengan pesat bila anak sering mengakses
internet.
Berikut ini adalah dampak negatif internet untuk perkembangan
anak:
·
Terlalu asyik bermain
internet membuat anak mengesampingkan kehidupan sosialnya
·
Tanpa pengawasan yang
ketat, anak bisa mengakses semua halaman web yang tersedia. Termasuk konten -
konten porno dan konten - konten negatif lainnya.
·
Walaupun memang jumlah
teman di dunia maya tidak sedikit jumlahnya, namun tanpa arahan dari orang tua,
maka bisa jadi teman - teman di dunia maya tersebut bisa memberikan dampak yang
negatif bagi anak kita
·
Data atau segala hal
yang tersedia di internet tidak sepenuhnya benar dan anak belum mampu untuk
membedakan serta menyaring informasi mana yang benar serta jenis informasi mana
yang salah.
·
Anak yang banyak
mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya cenderung menjadi pribadi
yang plagiat serta memiliki kemampuan yang buruk dalam menulis essay.
·
Dengan banyak mengakses
internet, anak akan kesulitan dalam membedakan mana hal yang real serta mana
hal yang tidak real.
Ektomorfik : Postur tubuh anak yang relatif kurus
Mesomorfik : Postur tubuh anak yang kuat berotot
Endomorfik : Postur tubuh anak yang gemuk lembek
Egosenteris : Menjadikan diri sendiri sebagai
titik pusat pemikiran
Stereotipe : Sifat suatu golongan berdasarkan
prasangka yang subjektif dan tidak tepat
Premature : Bayi lahir lebih awal dari waktu
rata-rata
Postmature : Bayi lahir lebih lambat dari waktu
rata-rata
Anoxia : hilangnya oksigen untuk otak
yang bersifat sementara
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Periode pranatal yang berlangsung dari saat pertumbuhan sampai kelahiran
dan lamanya sekitar sembilan bulan, dimana pada priode ini jenis keamin
individu ditentukan, kondisi-kondisi dalam tubuh ibu mendorong atau mengganngu
pola perkembangan pranatal , di mana pertumbuhan dan perkembangan secara
proposional lebih besar dari pada periode-periode lain, dimana tedapat banyak
bahaya baik fisik maupun psikologi.
2.
Dari semua sikap keluarga sikap ibu paling penting karena erat
hubungannya antara ibu dan anak selama tahun-tahun awal,tahun-tahun petumbuhan
anak.
3.
Periode bayi neonatal mencakup sekitar dua minggu setelah kelahiran,
waktu itu digunakan bayi untuk menyesuaikan diri dilingkungan baru diluar rahim
ibu. Bayi ini harus melakukan beberapa penyesuaian yaitu perubahan
suhu,mengisap dan menelan, bernafas dan membuang kotoran.
4.
Banyak kondisi-kondidi yang dapat mempengaruhi penyesuaian bayi terhadap
lingkungannya yang baru antara lain lingkungan pranatal, lamanya periode
kehamilan,proses persalinan normal atau tidak,perawata pasca natal dan sikap
orang tua. Apa yang dirasain orang tua si bayi juga merasakannya, oleh sebab
itu janganlah orang tua merasa sedih maupun murung karena itu dapat mengganggu
penesuaian diri si bayi yang merugikannya di masa yang akan datang.
5.
Masa bayi merupakan tahun-tahun dasar untuk masa pertumbuhan dan
perubaha yang pesat dan berkurangnya ketergantungan, masa ini disebut juga masa
individualitas dan permulaan sosialisasi, masa pergolongan peran seks, masa
menarik sekaligus masa berbahaya. Bayi yang terlambat dalam menguasai
tugas-tugas perkembangan masa bayi yaitu tugas yang membautnya tidak bergantung
kepada orang lain mengalami hambatan kalau ia mencapai masa kanak-kanak.
6.
Emosi bayi berbeda dengan emosi anak yang lebih besar. Pola bermain si
bayipun mengikuti pola yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan fisik,motorik,
dan mental. Masa bayi di anggap sebagai periode kritisdalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian
dewasa di letakkan.
7.
Selama tahun pertama bahaya fisik lebih banyak jumlahnya di bandingkan
bahaya psikologis, pada tahun kedua begitu sebaliknya, ketidakbahagiaan
menjelang pada masa bayi berakhir, meskipun kebanyakan bayi rasa tidak bahagia
lebih banyak dialami dari pada rasa bahagia.
8.
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun,
perkembangan fisik berjalan lambat namun kebiasaan fisiologis lebih baik, awal
masa kanak-kanak disebut juga masa pembelajaran di mana anak-anak suka
mengulang, mudah mengingat, dan senang mencoba hal-hal yang baru.
9.
Ketidaktepatan dalam mengerti sesuatu, merupakan hal yang umum pada masa
kana-kanak karena banyak konsep kekanakan dipelajari tanpa cukup bimbingan dan
karena si anak sering didorong untuk memandang kehidupan secara tidak realistis
agar lebih menrik dan semarak.
10.
Awal masa anak-anak ditandai dengan moralitas dengan paksaan, dimana si
anak belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian.
Periode ini juga merupakan masa penegakkan disiplin dengan cara yang berbeda
seperti otoriter, lemah dan demokratis. Pada masa ini juga mengalami bahaya
fisik dan psikologi.
11.
Kebahagian pada masa awal kanak-kanak bergantung pada kejadian yang
menimpanya dirumah daripada kejadian diluar rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Erlangga.
Sarwono, Sarlito W. 2009. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar